2. Pemilik senyum manis

6.8K 447 104
                                    

Untuk selamat datang, salam dari selamat tinggal.

—mtchaover



2. Pemilik senyum manis





Levi adalah ketua geng vagos, dan Aleo adalah salah-satu anggota yang sangat berpengaruh.

Vagos terdiri dari 6 inti. Levi sebagai ketua, lalu ada Aleo, Naufal, Cakra, Ekal, dan Ical. Mereka semua sangat dekat, bahkan saling menggandeng satu sama lain.

Pernah saat Ical si bocah tengil ketauan merokok di rooftop oleh salah satu guru Bk, kelima temannya lah yang membantunya memohon pada guru agar bocah itu tidak di panggil orang tuanya kesekolah.

Kata Ical, bapaknya kalau marah Ical bisa di geprek kayak ayam geprek.

"Dari mana lo, bawaan banyak banget, kayak ibu-ibu baru pulang dari pasar aja," Celutuk Ical pada Aleo yang datang bersamaan dengan Levi.

Pasalnya dua laki-laki itu menenteng dua tas yang berisi baju-baju Levi, karena cowok itu mungkin beberapa hari akan menginap di markas.

"Kenapa Lev? Bokap lo ngamuk lagi?" Tanya Ekal menebak, lalu menatap ke arah Aleo gantian, "Lo Le, bawak tas mau nginap disini juga?"

Aleo meletakan tas Levi. "Kagak, barang Levi juga ni." Aleo meletakan barang-barang bawaannya di meja besar. "Lo nginap dirumah gue aja Lev, mama gue seneng ada lo malahan."

Laki-laki itu menggeleng tak menyetujui "Gak Le, gue mau disini dulu aja, lagian disini lo semua pada sering ngumpul, anak-anak yang lain juga kadang nginep disini."

Aleo menghela nafas, Levi anaknya susah di bujuk. Kalau keputusannya sudah ini, tidak bisa di ganggu gugat lagi. "Yaudah, lo kalo butuh bantuan jangan sungkan Lev sama gue dan yang lain."

"Aman Le," Levi berdiri dan menepuk bahu Aleo pelan.

Ical pun ikut berdiri melihat isi tas Levi. "Buset dah Lev, ni makanan banyak bener, isi kulkas lo kosongin sampe terlihat debunya doang kah?"

Cakra yang sejak tadi sibuk dengan game ikut melihat barang-barang yang dibawa Levi. "Gile lo bawak bawang sama cabe buat apaan Lev, mau buka warung nasgor di markas Lev?"

Levi menutup cepat isi tasnya. "Apaa sih lo pada, gini-gini gue jago masak." Levi mengeluarkan isi tasnya. "Oi Pal, bantu gue masukin ke kulkas belakang, ntar malem gue pinjemin PS sampe puas lo."

"Oke, Sip." Naufal yang tadi juga sibuk bermain game langsung berdiri, mendengar diberikan waktu main PS sampai puas.

Selang beberapa menit, Levi datang menghampiru Aleo yang duduk disebelah diam sejak tadi, laki-laki itu meliriknya karena sadar Levi mengintip ponselnya. "Tumben lo, ngepoin ig cewe."

"Murid pindahan dia, sekelas sama Acha." Sahut Aleo.

"Naksir dia berarti lo?" Tanya Levi lagi. Karena menurut nya, jarang Levi liat temannya ini penasaran dengan seorang perempuan. "Demen cewek lo, gue kira enggak."

"Yakali, gue gini-gini normal. Lagian yang ini beda, semesta bakalan kecewa kalo gue gak kenal sama kirimannya yang satu ini."

"Apa yang ada di dia, sampai bisa lo bilang dia beda, Le?" Levi masih bertanya, ingin lebih tau apakah temannya benar sedang jatuh cinta, atau hanya penasaran.

Aleo menarik nafas dalam. "Sebelumnya ,gue gak pernah ketemu sama perempuan yang ngebuat gue gak bisa ngalihin mata gue sebentar aja dari perempuan itu Lev. Tapi bedanya dia, bisa ngebuat gue gak mau ngalihin padangan barang sedetik pun dari senyumnya."

Dear AleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang