8. Hampir Jatuh
Alora berjalan di lorong kelas, perempuan itu ingin kembali ke kelas bersama Acha, namun temannya itu malah pergi ke toilet.
Suara bising setiap kelas di lorong sudah hal wajar. Karena hanya ketika ada gurunya saja kelas akan menjadi senyap.
"Permisi, gue boleh nanya?" Ucap perempuan berambut gelombang membuat Alora menoleh.
Alora menatap perempuan itu. "Oh boleh kok."
"Lo tau aula dimana?" Tanyanya ramah.
Alora mulai berfikir letak Aula. Agak sedikit rumit jika dijelaskan, karena Aula berada di belakang paling ujung. "Gue anter aja gimana?"
Perempuan itu tersenyum senang. "Gak ngerepotin?"
"Enggak, santai aja. Ayo."
Dua perempun itu berjalan, sedikit berbincang membahas sekolah ini. "Sorry yah gue ngerepotin, btw lo kelas 10?"
"Iya, lo juga ya?" Tanya Alora balik.
Perempuan itu mengangguk. "Iya, tapi gue disekolah ini, sebagai murid pertukaran pelajar."
Alora mengangguk paham. "Itu Aulanya, didalem mungkin banyak anak osis."
"Makasih ya, gue Rere." Ucap perempuan itu, memperkenalkan diri.
Alora membalas uluran tangan Rere. "Alora."
"Semoga kita bisa berteman Ra."
"Iya Re, kalau gitu gue duluan ya." Pamitnya, yang langsung di angguki oleh Rere.
.....
Kantin di siang hari begini, lagi ramai-ramainya. Banyak murid berdesakan mencari tempat kosong. Saat ini Alora, dan ketiga temannya Acha, Renjani, dan Tiara sibuk melihat kanan kiri mencari tempat kosong.
"Duh kelamaan ni kita." Keluh Tiara.
Acha melihat sekitar. "Itu ada deh di pojok, situ aja yuk." Mereka menyetujui ajakkan Acha, dan segera menuju meja itu sebelum seseorang menempatinya.
"Lo pada, mesen apa? Pada kayak bisa aja gimana, biar gak ribet mesennya gue." Ucap Renjani. Karena meraka ada jadwal bergantian memesan makanan, dan hari ini jadwalnya perempuan itu.
"Iya biasa aja."
Dimeja tengah saat sedang ramai-ramainya. Tiga cewe berbaju acakan meninggikan suara mereka, saat sedang melabrak adik kelas. "He! Lo kira
lo disini siapa ha?" Ucap Anya, pada adik kelas itu."Kak, aku gak sengaja beneran."
Anya berdecak. "Gak sengaja, makanya punya mata itu dipake, lo liat baju gue basah semua gara-gara makanan sampah lo!"
Alora menatap adik kelas itu, rasanya ingin menghampiri nya dan membantu, tapi nanti dia akan ikut terkena masalah.
"Jangan ikut campur Ra, diemin aja. Anya tu gila-gilaan kalau udah ngelabrak orang." Jelas Tiara, yang langsung dia angguki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Aleo
Teen FictionPada akhirnya kepulanganmu adalah satu satunya harapan yang ku tunggu.