38. Perihal jatuh cintaBeberapa anak Bagos berkumpul panti, ada Alora dan teman-temannya yang juga membantu menyumbangkan sedekah pada anak panti.
Sudah seminggu Ekal belum sadar dari komanya, jadi karna itu Levi dan yang lain bersepakat meminta bantu doa oleh anak panti.
"Ini jangan pada rebutan ya, satu-satu" Ucapan Renjani memberikan nasi kota kepada anak panti.
Tiara dan Ical juga mengatur antrian takut ada yang bertengkar karna menerobos antrian, bisa di bilang anak panti disini lumayan banyak.
"Le, minumnya mana?" Tanya Acha pada laki-laki yang masih mengatur meja.
Aleo berdiri lalu mengambil beberapa kotak minum di dalam mobil. Lalu di bagikan satu-satu pada mereka yang sudah mendapatkan nasi kotak. Aleo menepuk pelan bahu Levi, "Lev ada sisa makanan di mobil itu,"
Levi mengambil beberapa kotak makanan lagi untuk beberapa penjaga di panti ini.
"Yang udah dapet duduk yang rapi di tempat yang udah di sediain ya," ucap Alora pada mereka karna akan bersama-sama mengirim doa untuk kesembuhan Ekal.
"Cal pala lu awas, gede banget. Gak keliatan gue," Ucap Cakra karna Ical berdiri tepat didepannya membuatnya susah menghitung berapa anak lagi yang belum dapat.
"Sabar elah, gue juga lagi ribet ni," Ical celingukan mencari sosok Naufal. Lalu mendapati laki-laki itu sedang membantu Acha membawa nasi kotak lagi.
"Duh banyak banget ya, masih berapa lagi Cak?" Tanya Acha karena sudah sejak tadi tak ada berhenti untuk istirahat.
"Bentar lagi selesai," Kata Naufal melihat hanya tinggal beberapa anak lagi yang mengantri.
Setelah mengantri makanan, dan selesai makan. Mereka masih duduk berkumpul rapi didepan asrama.
"Adik-adik tenang dulu ya, kita akan do'ain supaya kak Ekal cepet sembuh," Ujar Tiara berusaha menenangkan mereka yang masih bersuara.
Setelah sibuk menenangkan, akhirnya semua anak panti mau diam dan bekerja sama. Levi mulai maju kedepan meminta adik-adik panti bersama-sama mendoakan Ekal yang sedang koma.
Setelah sama-sama menyelesaikan doa, baru Levi kebelakang menemui pemilik panti yang memanggilnya tadi.
Levi membuka pintu ruangan pemilik panti itu, pemilik panti ini adalah seorang perempuan berumur 40 tahun, namanya buk Malah.
"Eh nak Levi, duduk dulu" Kata buk Malah setelah melihat kemunculan Levi. "Udah makan nak?"
Levi mengangguk dengan senyum kecil, "ibuk gimana sehat?"
"Alhamdulillah sehat Nak, belakangan ini ibu sering olahrga seperti yang kamu ajarkan," Kata buk Malah dengan senyum ramahnya.
Buk malaj adalah orang yang dulu pernah merawat Levi saat keluarganya entah kemana, keluarga Levi bukan sudah tidak ada tapi hanya berpencar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Aleo
Teen FictionPada akhirnya kepulanganmu adalah satu satunya harapan yang ku tunggu.