60. Padangan yang berbeda

1.3K 82 7
                                    

60. Pandangan yang berbeda

Aleo duduk diwarung babeh Kim belakang sekolah, bersama yang lainnya. Karena hari ini ujian, jadi SMA MERDEKA pulang lebih cepat.

"Cielah, yang baru balikan dari tadi senyum mulu sampe giginya kering gitu" Goda Cakra. "Traktir dong Le,"

Aleo berdecih, jika masalah traktiran Cakra emang paling cepat, padahl duit Cakra jugak banyak.

"Gue aja deh Le gapapa, Cakra ma banyak duitnya" Ucap Ical mendekati Aleo. "Ayam bakar depan sekolah juga sabi."

"Lu berdua hobi banget morotin anak orang" Ujar Ekal heran. "Btw Le, sebat pun jadi lah."

"Anj sama aja lu" Jengah Cakra. "Cuma Nopal ni yang normal di antara kita."

Naufal menoleh saat namanya disebut. "Gue apapun ngikut, asal di traktir."

Ical sampai cengo mendegar ucapan Naufal. "Anjir gue kira lo beda Pal."

"Ternyata bener terori cewek, semua cowok sama Aja" Heran Cakra, membuat semua di warung babeh kim tertawa.

"Le?" Panggil Levi, lalu melempar korek. "Gak nyebat lo?"

"Yaelah dia mau jemput Alora, mana mau dia nyebat" Ical tersenyum jahil. "Biasalah, lagi falling in love with mantan"

"Dih sok inggris" Cibir Cakra.

Aleo melihat jam ditangannya. "Yaudahlah gue luan," Aleo mengeluarkan kunci mobilnya. "Ntar malem gue traktir."

"YES" girang Ical dan Cakra bersamaan.

"Dimana Le? Resto lah yekan?" Tanya Cakra tengil.

"Warung babeh Kim" Ucap Aleo tertawa kenyang lalu segera menyalakan mesin motornya.

"Anjirlah, nraktir di warung babeh Kim gue juga bisa!"



*****

Alora berjalan di sepanjang koridor kelas, ujian pertama hari ini sudah selesai dia kerjakan dengan lancar. Ujian akan di adakan selama seminggu, dan Alora hanya harus lebih fokus belajar dan mempersiapkan diri.

"Alora!"

Perempuan itu menoleh, terlihat Renjani dan Tiara yang datang menghampirinya.

"Acha udah bisa dihubungin?" Tanya Tiara. "Gak asik banget dia, kemarin malam ngajakin nginep dirumah lo, tapi dia gak dateng."

Renjani membenarkan. "Sore nya, ada satu panggilan terjawab dari Acha, tapi pas gue telpon lagi nomornya gak aktif."

"Hari ini dia juga gak dateng kan, kemana dia ya?" Tanya Tiara heran. "Jarang banget Acha gak ada kabar gini."

"Mungkin ada keperluan, nanti kita hubungin lagi aja siapa tau udah bisa di telpon nomornya" Jelas Alora.

Renjani menyenggol Alora dengan tersenyum menggoda. "Cie yang balikan sama Aleo ni..."

"Hahaha, kok bisa Ra balikan sama Aleo?" Tanya Tiara ikut menggoda. "Tapi gue seneng sih kalian balikan, soalnya hubungan kapan itu manis banget di masa masa SMA gini."

Alora hanya tersenyum kecil menanggapi. "Ya... Kita gak tau rahasia semesta kedepannya" Alora tersenyum kecil, lalu berlari meninggal mereka berdua yang masih tertawa. Alora menghampiri Aleo yang sudah menunggunya di gerbang.

"CIELAH HUUU!" Teriak Renjani menggoda Alora.








Aleo memasang kan helmnya pada Alora, "mau langsung pulang? Atau mau....."

"Mau apa?" Tanya Alora heran karena Aleo menggantung ucapannya.

"Mau mampir minum matcha dulu?"

Alora tersenyum kecil, mungkin orang-ornag benar. Yang lebih bahagia itu ketika seseorang yang gagal moveon, mendapatkan kembali orang di masa lalunya, apalagi orangnya tidak berubah sama sekali.

Dear AleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang