Jangan lupa vote ya geng, seneng kalo kalian vote jadi cepet-cepet mau lanjut.Btw, aku tulis kadang typo jadi ingetin kasih tau ya:)
Semoga suka, selamat membaca.
45. Garis seseorang bertemu.
"Dipenjara 14 tahun," Kata Mama Alora lalu meletakan beberapa makanan di meja karna teman-teman Alora datang menjenguk. "Mama gak habis pikir, Bian begitu. Mama kira dia anak baik-baik."
"Makanya tan, jangan menilai orang dari coveran," Ucap Ical lalu mencomot makanan dimeja. "Kalo kata Aleo tan...." Ical menggantung ucapannya lalu merayakan Aleo saat berbicara dengan tengil.
"Liat rumah sakit bagus, dalemnya sakit semua."
Mereka tertawa, begitupun mama Alora. Alora jadi ingat pertama kali bertemu Aleo laki-laki itu mengatakan itu. Ternyata temannya pun juga mengingatnya.
"Yaudah deh, kalo gitu kalian ngobrol dulu aja yah tante ada urusan di butik mau balik ni" Ucap Mama Alora, lalu menciun putrinya.
"Iya tan, Hati-hati ya" Ucap Aleo.
Mama Alora tersenyum kecil, lalu melihat Aleo yang sejak tadi diam. Menepuk bahu laki-laki itu pelan. "Jagain Alora ya Aleo,"
Aleo mengangguk, balas tersenyum kecil. "Pasti tan,"
"Ra sakit gak ketembak?"
Acha mencubit lengan Cakra. "Cak sakit gak?"
Cakra mengelus-elus lengannya. "Buset sakit bener Cha" Cakra menatap Acha sinis. "Lagian lo nyubit nya kecil banget,"
"Lo dicubit doang bacot Cak, apalagi ketembak" Ucap Acha malas, lalu menatap Alora kasian dengan temannya itu. Padahal pertama datang dia paling heboh mendegar berita ini, dan sialnya dia orang terkahir yang tau tentang ini.
Ical mendengus. "Pertanyaan lo gaje banget Cak, ya ketembak pasti sakit lah."
"Bisa aja nyerih doang," Cakra mengambil minum lalu meneguknya, lalu menatap Raya yang duduk disebelah Levi. "Yang gue heran juga, lo kenapa ada disitu juga Ray?"
Raya menatap Cakra. "Gue ngikutin mereka waktu pulang sekolah,"
"Kenapa lo ikutin?" Tanya Ical lagi.
Raya menarik nafas dalam. "Gue udah lama kenal Bian, adik kelas gue korban dia. Tapi kasusnya dia tutupi gitu aja karna dia orang berduit."
Naufal menggeleng. "Ngeri orang berduit."
"Dan lo tau Bian gitu, mental lo kuat banget ngikutin." Ucap Cakra heran. "Tapi masak cuma penjara 14 tahun, gak adil banget."
"Iya, liat catatan kriminal dia bukan Fatmah aja korbannya, anak SMA Cempaka juga," Ucap Naufal memberi tau, lalu merilik Ekal.
"Buset, bejat banget tu cowok" Celutuk Ical.
Acha membenarkan. "Kalo ketemu gue, mati di tangan gue tu cowok."
"Songong bet lu Cha, di godaan aja lo langsung aduan" Ejek Ical. "Sok mau matiin orang psikopat, lo kali yang di tembak luan."
Acha mendengus malas. "Diem deh Cal, gue gk ngomong sama lo!"
"Awas lo ngomong sama gue ya Cha!"
"Gak akan!" Balas Acha tak peduli.
"Awas lo nebeng gue!" Ucap Ical masik tak Terima.
"Bisa nebeng Ekal, Cakra bisa."
Mereka berdua masih berdebat, dan yang lain sudah terbiasa memilih mengabaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Aleo
Teen FictionPada akhirnya kepulanganmu adalah satu satunya harapan yang ku tunggu.