5. Manusia dan sepinya

4.3K 321 13
                                    

Aku tak mudah di buat jatuh cinta. Maka percayalah, kau sangat luar biasa jika mampu. Melakukannya.

-Pra Aleo


5. Manusia dan sepinya



"Alora, nanti sore pulang sekolah lo mau ikut gak?"

"Kemana Cha?" Tanya Alora.

Acha meletakan makanan yang dibawanya dimeja. "Ke panti asuhan, anak-anak Vagos mau bagi-bagi makanan ke anak panti, Ra."

"Mereka bagi-bagi makanan atas dasar apa Cha?"

"Setiap tahun mereka emang selalu bantu anak panti Ra, mereka akan bantu kasih sedikit sumbangan ke anak panti." Jelas Acha memberitahu, karena telah lama mengenal mereka.

Alora mengangguk paham, baru tau Vagos juga ada sisi baiknya selain tauran dengan anak sekolah lain. Mungkin maksudnya ini ketika orang-orang melihat mereka buruk, padahal ada hal mulia tentang mereka yang orang-orang tidak tau itu.

Manusia juga bisa dikatakan, hanya pandang mata tanpa rasa iba. Mereka melihat hanya buruknya seseorang, tapi tidak pernah melihat sisi baiknya.

"Cewenya kita doang Cha?" Tanya Alora lagi.

"Ada Renjani sama Tiara. Trus di kelas sebelah ada Safa sama Fani, soalnya mereka akrab juga sama anak Vagos. Ikut kan?" Tanya Acha penuh harap.

Perempuan itu diam sebentar sebelum menjawab, tapi tidak ada salah juga ikut membantu, dan bertemu dengan anak-anak di panti asuhan juga pasti akan dapat banyak hal yang bisa di pelajari.

"Boleh deh, Cha."

Acha berseru senang. "Oke, nanti gue jemput tsayyy."






.....


Seorang perempuan berambut sebahu sibuk mengomeli anak-anak panti yang sejak tadi berlarian, namanya Renjani. "Aduh adik-adiku yang ganteng dan cantik, ayo dong duduk rapi biar gampang di bagiin nya."

"Hahaha Jani lo cocok deh jadi ibu-ibu" Celutuk Ical asal yang sejak tadi memperhatikan perempuan itu yang sibuk mengomeli anak-anak panti.

Renjani menatap nyalang laki-laki itu. "Ibu-ibu mata lo. Dari pada ngatain, mending bantuin gue Cal."

"Maksud gue, kayak ibu untuk anak gue kelak." Jawab Ical cengengesan.

"cuakssss" Teriak Cakra heboh.

Beberapa yang mendengar serasa ingin muntah mendengar ucapan Ical, bahkan Renjani dengan tatapan nyalang nya yang membuat Ical ketar-ketir.

"Jani jangan mau sama Ical, bukan di jagain malah lo yang ngasih bocah ntar." Kata Ekal iseng.

Renjani bergidik, membayangkan menjadi istri seorang Ical benar-benar bisa membuatnya merinding bukan main. "Yakali gue sama Ical, ngaco."

"Duh Jan, sakit dan sesak hati gue ini." Ucap Ical sok sedih. "Btw Levi mana ni kok belum dateng?"

"Katanya lagi di jalan, agak telat ban nya bocor." Jawab Cakra.

Dear AleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang