64. Cerita di tengah malam
"Gue sayang lo," Ungkap Aleo tertawa kencang di atas motor. Suara laki-laki itu sangat besar sampai membawa Alora dibelakang punggungnya tertawa sejak tadi.
"Gue juga, sayang lo Aleo."
"Tapi sayang gue melebihi, sayang lo ke gue Ra."
"Emang bisa gitu?" Tanya Alora heran.
"Bisa lah, buktinya gue hahha" Aleo lagi-lagi tertawa, setelah puas bermain. Aleo akan mengantarkan perempuan ini pulang, Aleo merasa waktunya harus banyak diberikan pada perempuan ini.
Karena ketakutan Aleo sekarang adalah, pergi sebelum melihat banyak tawa dan senyum dari Alora.
"Mau langsung pulang?" Tanya Aleo, padahal kalimat ini sebenarnya dia masih ingin bersama Alora.
Alora menggangguk, lalu menyenderkan kepalanya di bahu Aleo. "Iya Le, pulang aja ya. Besok kita main-main lagi."
Aleo yang merasakan kepala Alora bersandar di bahunya, mendadak kaku tak bisa bernafas normal. "I.. Iya, lo juga istirahat ya kalau udah dirumah."
Alora mengangguk menanggapi.
Aleo menahan tangannya, tak lama tersenyum kecil. Lalu menarik tangan Alora untuk memeluk pinggangnya.
Alor tersenyum keci, saat Aleo sengaja menarik tangannya untuk memeluk laki-laki itu. Sungguh, Alora juga merasakan detak jantung yang luar biasa tidak normal.
"Mau sama lo yang lama, gak mau lo pergi lagi....."
Aleo tersentak, karena ucapan perempuan itu. "Iya gue akan ke mana-mana, gue gak akan pergi lagi, gue akan selalu sama lo, disamping lo nemenin lo kemana pun lo mau..."
"Kalau lo pergi lagi?" Tanya Alora.
"Kalau gue pergi lagi, Jangan kembali nerima kedatangan gue lagi Ra, walaupun gue ngejar lo kayak kemarin" Ucap Aleo tersenyum simpul.
"Maksud lo?"
Aleo menghela nafas. "Karena kesalahan yang pernah gue lakuin adalah ninggalin lo, dan kalau gue ngelakui hal yang sama, berarti gue bukan laki-laki baik yang mampu bertahan dalam hal biasa."
Alora menggeleng. "Gue tau lo bukan cowok kayak gitu, gue kenal lo Aleo. Gue tau lo gak akan pergi lagi kan?" Ucap Alora penuh harap, walaupun sadar terlalu memaksa pdahal dia tau ada kenyataan yang namanya, people come and go.
"Makasih ya, pacar gue yang cantik" Ucap Aleo tertawa kenyang. "Makasih karena aali pacar gue, makasih selau ada untuk gue, makasih untuk semua nya, Ra..."
Alora tertawa. "Haha makasih juga Pra Aleo,"
Mungkin semesta iri, melihat dua manusia ini sedang bahagia di tengah malam ini. Atau mungkin semesta akan berkata, nimakti saja masa bahagia ini sebelum rahasia semesta sebenarnya membuat banyak air mata jatuh.
*****
Nasi kotak, dan beberapa makanan sudah tersusun di meja panti. Mungkin kali ini lebih banyak dari pada sebelumnya, karena mereka juga memberikan kepada anak yatim.
"AAAAAAA!"
"Apaan anj teriak-teriak lo pikir teriakan lo bagus?" Sindir Ical pada Tiara.
Tiara berdecih, "kaki gue lo inget goblog!"
Ical melihat kebawah, lalu cengengesan sendiri. Berancang-rencang lari karena malas mendengar amukan Tiara.
"Wah, tai lo Ical!" Tiara bersiap mengejar laki-laki itu, tapi seorang menarik bahunya. "APASIH LO!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Aleo
Teen FictionPada akhirnya kepulanganmu adalah satu satunya harapan yang ku tunggu.