12. Hujan di akhir Juni
Suara motor milik seseorang berhenti tepat didepan halte. Orang-orang di halte yang sedang menunggu bis datang pun, menatap sosok laki-laki dengan motornya itu.
Laki-laki itu membuka helm full facenya, lalu terrsenyum kearah perempuan yang sejak tadi menatapnya.
Perempuan-perempuan di halte pun mengikuti kemana arah senyum itu tertuju. Yang ditatap pun merasa malu bukan main, saat menjadi pusat perhatian.
"Ra," Panggil Aleo.
"Lo kenapa bisa disini Le?"
"Ayo naik cepetan." Ajak Aleo, sadar perempun itu malu karna orang-orang menatap interaksi mereka yang menurut orang-orang bucin saat masa remaja.
Karna orang-orang masih menatapnya, Alora buru-buru menghampiri laki-laki itu. Aleo pun memberikan helm pada perempuan itu, dan segera menyalakan mesin motornya.
Sebelum melajukan motornya. Aleo sempat menatap orang-orang di halte. "MAS-MAS DAN MBAK-MBAKNYA, DO'AIN YA SEMOGA KITA BISA CEPET PACARAN."
"ALEOOO!" Pekik Alora malu.
Orang-orang di halte pun tertawa serta mengiyakan ucapan laki-laki itu, bahkan ada yang mengira mereka adalah sepasang kekasih, ternyata belum.
"Jangan malu Ra, gapapa. Katanya 40 pulang orang yang mengaminkan, doanya akan terjabah." Beritau Aleo.
Alora di belakang punggung laki-laki itu, menarik sudut bibirnya tersenyum kecil. "Udah buruan Aleo, udah mau ujan."
"SIAP PUTRI MALU, LAKSANAKAN. PEGANGAN YANG KENCENG YA."
.....
"Mas Matcha satu, sama Coffe dark Cholate satu ya." Ucap Aleo pada barista didepannya.
Alora menatap heran laki-laki itu, mereka berdua berada di perempatan jalan dekat sekolah, memesan minuman sebelum pulang.
Setelah sepuluh menit, seorang barista laki-laki kembali mengantarkan pesanan, tak lupa dengan ucapan terimakasih.
"Le kok tau, gue suka matcha?"
Aleo menatap perempuan itu. "Gue pernah bilang kan Ra, gue ingin tau semua tentang lo."
"Karena lo sering liat updatean gue sering tentang kesukaaan gue sama matcha kan?" Tebak perempuan itu.
Aleo mengangguk. "Iya Ra, kenapa sesuka itu sama rasa Matcha, Ra?"
Alora mulai menjelaskan dengan antusias. "Rasanya beda Le, gak clasic, gak semua orang bisa suka."
"Lo suka hal yang berbeda?"
Perempun itu menggangguk. "Karena hal yang berbeda itu akan selalu di ingat Le."
"Jadi, hal apa yang selalu lo ingat sampai sekarang?" Tanya Aleo pada perempuan yang sedang menyedu minuman kesukaannya.
"Gue akan selalu ingat hal-hal berkesan di hidup gue." Alora diam sebentar, sebelum melanjutkan ucapannya. "Gua paling gak suka sama hal yang gak pasti Le."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Aleo
Teen FictionPada akhirnya kepulanganmu adalah satu satunya harapan yang ku tunggu.