17. Awal Dan Akhir

2.7K 155 9
                                    

Karena hal paling menyakitkan adalah berpisah dengan meninggalkan sejuta kenangan.

17. Awal Dan Akhir













Alora menatap Acha yang enggan beranjak dari kantin, "buru napa Cha, rame banget ni"

"Elah, benar deh Ra. Liat tu cogan-cogan lagi makan, cuci mata bentar lah."

Alora berdecak. Tak lama Tiara dan Renjani datang. "Lama banget lo berdua di kantin gak balik-balik,"

"Ni si Acha, gak mau di ajak balik."

Tiara duduk disamping Acha. "Yaudahlah bentar lagi aja, lagian belum bel masuk ni."

"Pada main yuk?" Tawar Renjani. "Pengen potong rambut, tapi gak ada yang nemenin."

"Makannya punya pacar Jan," Celutuk Acha.

"Halah pacaran tu di gue bikin ribet sendiri, gak siap" Rencana meminum susu kotak ditangannya.

"Kenapa di potong?" Tanya Tiara. "Bagusan panjang Jan"

"Pengen mendekin poni aja," Ucap Renjani.

"Ikut ih, pengen ganti cat rambut," Kata Acha. "Cocoknya ganti apa ya?"

"Ungu Cha." Usul Alora. "Pakek cat rumah mau?"

Acha berdecak malas. "Lo sini gue cat pakai krim kue mama gue."

"Hahaha, boleh tu Cha," Ucap Renjani tertawa. "Awas aja wacana ya!" Cibir Renjani.

"Iya siap-siap kanjeng ratu."





*****

Ical berdecak frustasi menatap Eka yang siang bolong gini, ngebo di pinggir gor. Belum lagi Cakra yang sejak tadi emosi karna Ekal susah di bangunin keburu pak Joko dateng.

Olahraga didalam gor memang lebih sempit jadi gak leluasa main basket. Makanya dari tadi dia debat sama Naufal memperebutkan bola. Tapi dasarnya Naufal sabar, cowok itu meladeni saja apa mau Cakra.

"Cak" Ical datang membisiki. "Lo kalok frustasi, bilang ke gue biar gue bantu buang Ekal kesungai."

Cakra mendengus. "Lo gue buang," Katanya membuat Ical mencibir.

"Yok-yok semangat semua" Ical bertepuk tangan memperagakan pak Jokowi ketika mengajar. "Aleo pemanasan nya yang bener dong." Seru Ical membuat anak kelas tertawa.

"Lo pak Joko kok berubah jadi pak Jengklot," Celutuk Ical Disusul tawa semua orang.

"Makasih sayang pujiannya," Cakra tersenyum miring. Lewat sambil mencolek dagu Aleo yang sedang pemanasan membuat cowok itu menemani Ical sampai tersungkur.

Gelak tawa anak kelas semangkin heboh, karena posisi Ical jatuh. "Anj lo Le?"

"Ini sekretaris mana ni, lama banget apsennya keburu panas." Protes Cakra.

"Apa cari-cari, ngefens lo?" Tanya Safa galak, yang baru datang langsung mengambil buku apsennya. "Misi-misi artis mau lewat."

"Artis papan roboh." Celutuk Ical membuat Safa mengumpat.

Dear AleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang