Haii yuk yuk jangan lupa vote:)Berhenti menjadi palsu dalam kenyataan
- Pra Aleo26. Teman lama
"Aleo..." Panggil seseorang perempuan pelan membuat laki-laki itu menoleh.
Kalian harus tau, Aleo punya satu teman perempuan sejak kecil mereka jarang bertemu dan hari inilah kesempatan mempertemukan mereka.
"Hai Aleo," Sapanya.
Aleo tersenyum kecil, "hai Febby"
Nama Febby, tinggalnya di Medan dan seumuran dengan Aleo. Febby sempat tinggal dijakarta namun karna urusan pekerjaan orang tuanya Febby terpaksa harus ikut mereka ke Medan.
"Aleo lo beda banget sekarang udah lama banget gak ketemu sama lo," Ungkap Febby dengan segala rasa rindu pada laki-laki itu.
"Lo juga beda banget,"
Febby menarik kopernya mendekat, "Apanya yang beda?" Tanyanya antusias.
"Mangkin pendek aja keliatan nya."
Febby refleks memukul bahu cowok itu pelan. "Lo mangkin rese ya ternyata, tapi gapapa. Btw thanks udah mau jemput gue di bandara."
"Lo nya yang minta, bukan gue yang inisiatif!" Tegas Aleo dengan nada bercanda.
"Yaelah lo sama temen lama perhitungan banget sih," Decak Febby heran. "Btw gimana mama lo sehat?"
"Ya alhamdulillah sehat Feb," Ucap Aleo membantu Febby menarik kopernya. Berjalan beriringan keluar dari bandara.
"Mau makan dulu gak sih Le? Laper banget,"
Aleo melihat kearah jam ditangannya, masih ada waktu dua jam lagi untuk dia bertemu Alora. "Boleh, tapi abis itu gue langsung anter lo pulang ya soalnya gue ada urusan"
Febby berdecih sinis seharusnya temannya ini meluangkan waktu untuknya karna sudah lama tidak bertemu, "Iya deh iya."
Mereka berdua mampir di salah satu tempat makan di dekat bandara. "Lo gimana sekarang masih sendiri?"
"Apanya sendiri?" Tanya Aleo sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya.
Febby menarik nafas dalam, ngomong sama Aleo harus sabar sejak dulu emang Aleo agak telmi. "Ya udah punya pacar belum?" Tanya Febby agak ngengas "gue ngomong sama lo harus sabar banget ya Le,"
Aleo tertawa pelan, Febby sejak dulu memang tidak pernah berubah karena perempuan ini selalu emosian dan selalu mau lebih unggul darinya.
Berteman lama dengan Febby, membuat Aleo mengerti bahwa teman yang berjarak gak melulu akan gagal sama hal nya seperti hubungan.
Mereka masih bisa bertukar kabar dan bertukar cerita melalui media sosial, Febby pun sering mengirimi Aleo pesan menceritakan kesehariannya tinggal di Medan.
Aleo gak tau harus senang atau sedih, karena senangnya bisa bertemu teman lama yang dulu selalu menerima segala cerita serta keluh kesah tanpa menghakimi dirinya. Dan sedih nya Aleo pasti akan direpot kan oleh cewek ribet didepannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Aleo
Teen FictionPada akhirnya kepulanganmu adalah satu satunya harapan yang ku tunggu.