68. Bagian dari cerita

1K 55 4
                                    

Perpisahan untuk menempuh hidup baru itu biasa, tapi perpisahan yang paling sakit adalah ketika sosok nya tak akan bisa kita temui lagi.

—Dear Aleo

"Le gue mohon jangan pergi" Ucap Alora memohon. Perasaan nya kalut, beritanya tentang sekolah sebelah yang menyerang langsung menyebar begitu cepat.

Aleo menggenggam erat tangan Alora, "gue harta selesain ini Ra, gue punya kewajiban penting ngelindungi temen-temen gue."

Alora menatap laki-laki itu pasrah. Alora hanya bisa terpaksa mengizin kan, hatinya sejak tadi merasakan takut akan terjadi hal buruk.

"Lo harus pulang dengan keadaan baik-baik aja."

Aleo memeluk Alora erat. "Tunggu gue pulang Ra, gue akan pulang dengan keadaan baik-baik saja."

"Gue akan ajak lo minum matcha kesukaan lo setelah gue pulang"

*****

Levi keluar dari gerbang, dengan anggota Vagos yang lainnya. Tak ada seorang pun yang boleh menyerang sekolahnya.

Aleo membawa motornya keluar gerbang, disamping Levi dia berkata. "Kita gak boleh terpancing Lev."

Guru-guru disekolah yang mendengar berita pun menjadi was-was takut akan ada tauran.

Semua anggota Vagos mengendarai motornya keluar dari gerbang SMA MERDEKA. Mereka menemui Sekolah Cempaka didepan jalan sekolah mereka.

SMA Cempaka ternyata sudah menunggu, mereka tidak masuk ke SMA MERDEKA, karena Levi mengatakan bertemu disini.

Levi turun dari motornya, bersiap dengan anggotanya untuk menyerang musuh. Levi menjernihkan pandangannya saat melihat seorang Dika berdiri didepan dengan senyuman busuknya.

"Udah gue bilang, masalah kemarin gak akn selsai gitu aja" Sahut Dika. "Hari ini akan gue buktikan ke lo semua, bahwa geng lo gak akan ada apa-apa nya."

Levi menggenggam erat tanganya emosi. "Lo, cuma sampah kecil yang bisa gue tebas kapan aja."

Hari ini akan Levi buktikan sebagai ketua Vagos yang siap melindungi sekolah dan nama baik anggotanya. Hari ini adalah hari terakhir Levi menjadi ketua Vagos, dan akan dia kasih pelajaran untuk orang-orang yang suka mengusik ketenangannya.

Aleo menatap mata Levi yang memancarkan emosi, perasaan buruk sejak tadi menyelimuti dirinya, dia takut akan ada hal buruk yang terjadi.

"Lev, gue percaya sama lo" Ucap Aleo pelan pada Levi.

Ical berdiri tepat disamping Aleo, menepuk pelan bahu laki-laki itu. "Kita semua harus balik sama-sama."

"Jangan ada yang gak pulang" Sahut Cakra.

Ekal menoleh pada Levi. "Pasukan udah cukup Lev."

"Lo tunggu pembalasan gue, gue gak akan jatuh sendirian" Ucap Dika, lalu menyuruh pasukannya bersiap. "SERANG!"

Levi dengan tangan kosong lansung meninju dua orang sekaligus sampai terkapar lemah. Levi menginjak mereka sampai mereka tak sadar lagi.

Dear AleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang