71. END

2.1K 81 11
                                    

Selamat membaca, semoga suka. Eh, semoga jangan sedih. Semoga bab ini berkesan ya. Deg-deg banget nulis nya, karena ini bab akhir hehe.











"RA, LO DIMANA SI!!!" teriak temannya diseberang telepon. Alora, gadis itu menjauhkan sedikit ponselnya karena teriakan sahabatnya itu, "Gue udah didepan Cha."

Alora memutuskan sambungan teleponnya. Gadis itu membuka pintu cafe mencari sosok Acha yang belum terlihat. Alora kembali merogoh tas nya karna ponselnya kembali berdering, belum sempat mengangkatnya, seseorang menabraknya.

"Sorry," Ucapnya, lalu pergi begitu saja.

Gadis itu berbalik, menatap lama bahu cowo itu yang perlahan menghilang.

"RA! astaga ngaret lo ya gue tungguin." Acha, sahabat Alora dari  SMA, sampai sekarang. Sayangnya sekarang mereka berbeda Universitas, maka dari itu sesekali menyempatkan waktu untuk bertemu, "Lagian lo ngapain berdiri disini kayak patung."

Gadis itu menghembuskan nafasnya pelan. "Itu, tadi gue kayak gak asing, tapi gak tau siapa Cha." Alora berusaha mengingat. "Siapa ya Cha?"

Acha menatap jengah temannya. "Dah Ra ayo duduk disana aja, lama lo." Gadis itu menarik temannya duduk disalah satu meja paling kanan.

Setelah beberapa menit pesanan mereka datang. "Mas ini matcha pesanan siapa ya?" Alora bingung mengingat kembali apakah dia salah memesan.

Mas-mas itu meletakan surat dimeja. "Maaf mbak, untuk pengirimnya saya kurang tau. Tapi pesanan yang ini sudah di bayar semuanya."

Acha berseru heboh. "Gila, kayaknya temen gue punya pengagum rahasia deh, seneng temenan sama lo kalo gini Ra." Alora geleng kepala melihat tinggkah berisik Acha yang sama sekali tidak pernah berubah. "Yaudah mas kalau gitu, makasi ya."

"Sama-sama mbak."

Acha penasaran siapa orang yang mengirim ini. "Ra? Siapa pengirimnya?"

Alora menatap temannya. "Gak tau gue Cha, palingan orang iseng. Gimana skripsi lo belum selesai juga?" Tanyanya mengubah topik.

"Ah elo Ra, padahal gue baru aja seneng karna ditraktir ni. Lo malah ingetin skripsi gue yang gak kelar-kelar, Ga asik lo." Keluh nya seperti anak kuliah yang sudah sangat lelah di semester akhir ini. Alora hanya tertawa kecil, tau betul Acha memang sudah beberapa kali gagal mengerjakan skripsinya.

Alora kembali diam. Dan Acha menyadarinya. "Jangan diliatin aja matcha nya Ra, dingin ntar." Alora tersenyum kecil. "Gue udah lama ga minum matcha lagi Cha, beda banget rasanya saat ini didepan gue ada segelas matcha lagi."

"Lo boleh mengenang untuk sesekali. Dan lo boleh mencoba kembali hal yang pernah lo lakuin dimasalalu. Bukan untuk kembali luka Ra, tapi untuk kembali mengingat kalau lo pernah punya cerita itu." Ucap Acha  memberi tau.

Gadis itu tersenyum kecil, Acha benar. Salah jika dia meninggalkan semua yang berhubungan dengan masalalu.  Sesekali dia memang harus mencoba hal lama yang pernah dilakukannya. Perempuan itu membuka mencari berita lama di ponselnya, namun mengurungkan dan kembali menutupnya.

Alora menyeduh minuman itu. "Rasanya masih sama Cha."

"Minumanya atau hati lo yang masih sama Ra?"

Dear AleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang