13. Hari bahagia Aleo

2.8K 216 21
                                    

Banyak senang yang datang dan
akan pergi, semoga senang kali ini bertahan lama.











14. Hari bahagia Aleo

"Ada gerangan apa ni wahai kawan, kenapa dari tadi muka lu senyum-senyum Mulu dah." Ucap Naufal Curiga. "Kesambet ya Le?"

"Lo pada laper gak sih?" Tanya Aleo tiba-tiba.

Ical menatap laki-laki itu heran. "Wih nanyak-nanyak, Mau traktir lu bang?"

"Lo jadian sama Alora ya?" Tebak Levi tepat sasaran. Semua pasang mata menatap Aleo, yang masih senyum-senyum.

"Iya Lev."

Ical berteriak heboh. "Astaga, yaampun, yatuhan."

Aleo mengeplak Ical. "Apaan anj, heboh banget ni bocah."

"Serius udah jadian Le?" Tanya Ekal yang juga penasaran, dan langsung di angguki oleh Aleo.

"Sumpah ya Le, berarti lo harus traktir kita-kita ni. Iya gak Cal?" Tanyak Cakra, yang langsung di angguki laki-laki itu.

"Congrats browww!" Ucap Naufal menepuk-nepuk bahu Aleo. "Malem ni makan besar kayak kita."

"Kok Alora mau sama lo, Le?" Tanya Levi bercanda.

"Ye tai lo Lev, gue gini-gini gak buaya ya anj. Gue serius, gua akan jadikan dia perempun yang merasa beruntung."

Levi mengangguk-agukan kepalanya. "Ya, semoga berjalan lancar deh Le, hubungannya."

Aleo mengangguk. "Gabung sama temen-temen yang lain gimana?"

"Siapa?" Tanya Ekal bingung.

"Ya temen nya Alora gue. Si Acha, renjani, Tiara, gimana?"

Cakra melempar kulit kacang ke wajar Aleo sambil tertawa keras. "HAHAHA, anjir lo Le. Bahasa lo, Alora gue -Alora gue. Iya Le iya. Alora punya lo doang elah."

"Maklum anj, lagi kasmaran." Tambah Naufal ikut tertawa. "Wah keliatan banget ni cuy, muka Aleo secerah langit di pagi hari."

Ekal menepuk bahu laki-laki itu. "Awas mendung loh Le. Intiny yang terbaik dah sama lo berdua."

Aleo hanya mengangguk, masih dengan senyumnya yang belum pudar sejak tadi. Bagaimana cara dia mendeskripsikan kabahagiannya ini. Masih seperti mimpi, karena perempuan itu berhasil menjadi miliknya.

Teman-teman nya pun tau, laki-laki ini sangat senang. Karena berusaha dari awal mendapat kan Alora, bukan hal yang mudah.

Jika jatuh cinta semenyenangkan ini, apakah bisa bertahan lama. Dia ingin membuat hari bahagia ini menjadi abadi, namun semesta menolak. Mungkin nanti, ada hari yang akan sulit. Jika mampu, maka hari sulit itu akan terlewar tanpa rasa menyesal.

*****

Malam yang sudah menampakan langit gelapnya, Alora menatap Aloe dari belakang yang sedang menyalakan motornya. Karna saat ini mereka berada didepan cafe, dimana teman Aleo dan Alora berkumpul tadi.

Dear AleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang