20. Manusia Sedih

2.2K 146 9
                                    

Haiii selamat malam manusia-manusia sedih...

Enakan matcha atau redvelvet?

Enakan dari awal kita gausah kenal.

Hahaha, selamat membaca orang-orang gamon.






20. Manusia Sedih





Alora berjalan kearah kantin bersama ketiga temannya, mencari meja kosong karna kantin sangat ramai.

"Itu tu kosong,"

Mereka berempat berjalan kearah meja pinggir kiri.

"Ra jadwal lo mesen ni, pada kayak biasa aja ya biar Alora gak ribet pesennya?" Tanya Tiara pada yang lain.

Renjani mengangguk. "Iya ikut aja,"

"Oke gue pesan dulu," Alora berjalan kearah warung mbak siti, karena biasa langganan disini, dan makanan yang terbilang enak dari yang lain. Teringat cerita Aleo tentang pak Joko kemarin, membuat Alora tersenyum kecil.

"Mbak, baksonya 4 ya?"

Mbak Siti menatapnya dengan senyum kecil. "Oke neng, sebentar ya tunggu di meja aja nanti mbak Siti anterin."

Alora mengangguk memesan minum terlebih dahulu sebelum kembali kemeja. Alora membawa satu minuman, karena tiga temannya akan memesan sendiri.

Seorang perempuan menghadang jalan Alora,

"Lo belum ngelepas Aleo Ra?" Tanya Rere  menatap tak suka perempuan didepannya ini.

Alora menatap jengah Rere yang tak lelah mengusiknya pasal melepas Aleo. "Gue gak pernah ngeiyain ucapan Lo!"

Rere terkekeh sinis, "Ra lo itu cuma pelampiasan Aleo lo bisa ngerti gak sih? Dan lo tau gue...."

Alora menontong ucapan Rere. "Gue gak ngerti dan gak mau Tau Re"

Rere menahan emosinya karena ucapan perempuan ini. "Ra lo gak tau kan apa yang akan gue lakuin untuk dapetin Aleo lagi?"

"Plase Re, gue udah bener-bener gak mau berurusan sama lo karena hal kayak gini."

Rere mengepal tangannya erat, terpikir cara licik dikepalanya. Rere memegang tangan Alora lalu menumpahkan sendiri minuman ditangan Alora, membuat Alora kaget. Rere kembali memegang tangan Alora dan mendorong tubuhnya seakan-akan Alora lah yang mendorongnya sampai terjatuh.

"Awww..." Rere meringis kesakitan karena terjatuh, dan pecahan gelas mengenainya bajunya basah karena minuman di gelas Alora.

Seluruh pasang mata dikantin heboh, menatap kegaduhan yang terjadi dan semua menatap Alora dengan pandangan yang sulit diartikan.

Alora gak suka jadi pusat perhatian.

"Ra kenapa lo dorong gue, gue sama Aleo udah selesai Ra jadi lo gak perlu usik gue lagi." Ucap Rere agak meninggikan suara membuat seluruh kantin mendadak heboh.

Licik, Batin Alora.

Teman-teman Alora datang menghampiri, dan Acha disamping perempuan itu bertanya ada apa.

Dear AleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang