9. Simulasi pendekatan

3K 262 47
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







9. Simulasi pendekatan.



Alora duduk di halte, menunggu bis yang menuju rumahnya.

Perempuan itu kembali mengingat ucapan-ucapan manis Aleo. Sial, kenapa dia harus cemburu, Aleo bukan pacarnya. Dia belum jatuh cinta padah laki-laki modus itu. "Omongan doang sok manis, gak sesuai fakta."




"Siapa yang sok manis?"






Seorang laki-laki yang baru datang duduk menatap perempuan itu yang sejak tadi mendunel. Aleo turun dari motornya, dan menghampiri Alora.

"Kok lo disini?"

"Karena gue janji anter lo kan?"

Alora mengerutkan keningnya. "Bukanya tadi lo anter orang lain."

"Oh lo liat?" Tanya Aleo memancing, ini ternyata alasan perempuan itu mendumel.

Alora berdecih, dia punya mata jadi bisa liat. "Ga Le, pakek kaca mata full hitam gue tadi jadi gak liat."

"Ra kok sewot, lo cemburu?"

Alora menggeleng. "Apasih Le, hak gue apa cemburu sama lo."



"Ra, dia tadi mantan gue. Gue anter dia sampe gerbang doang, trus gue pesenin dia taksi online. Gue udah gak ada urusan sama dia, gue bilang tadi ke dia jangan sering ganggu gue lagi, karena gue lagi simulasi pdkt sama orang."

Alora masih diam belum menanggapi ucapan laki-laki itu.


"Trus dia sempet nolak dan maksa gye tetep nganter dia. Tapi gue tolak, dia bilang mau perbaiki hubungan yang dulu sama gue. Gue gak mau Ra, gue cepet-cepet akhiri perbincangan sama dia, soalnya buru-buru takut lo nunggu." Jelas Aleo, semua yang di ceritakan pada Alora benar. Dia benar-benar ingin mengakhiri semunya dengan Rere, dia juga tidak tau jika Rere tiba-tiba bertukar pelajar dengan sekolahnya.

Alora menghela nafas, berhubungan dengan seseorang yang masa lalunya masih mengejarnya, menurut Alora itu rumit.

"Ayuk gue anter Ra." Ajak Aleo. "Jangan dipikiri lagi ya Ra, percaya gak nya lo sama jawaban gue tadi itu hak lo. Tapi, ada hal yang harus lo tau Ra."

"Apa?" Tanya perempuan itu.



"Gue serius perihal diri lo."




Dear AleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang