Jangan lupa vote and komen ya.
Selamat membaca, semoga suka.34. Menyerang Lawan.
Suara motor milik anggota Vagos, berhenti tepat di depan markas milik anggota Roger.
Levi turun dari motor, dia berdiri di depan kediaman anak-anak Roger. Dengan anggota Vagos yang semua kini hadir, dibelakang Levi.
Termasuk perungunya. Aleo, Ical, Naufal Dan Cakra, juga ikut berdiri disamping Levi. Walaupun mereka kurang satu, yaitu Ekal. Bagi Levi jika mengusik salah satu anak Vagos maka siap habis di tangannya.
"PASUKAN UDAH SIAP LEV!" Teriak Cakra dengan suara lantangnya.
Akan Levi pastikan kali ini mereka akan pulang dengan berdarah. Tak boleh ada satupun anggota Roger yang tampak baik-baik saja. Levi dan anggotanya akan membuat pasukan Roger habis ditangannya sore ini.
Levi akan membalas perbuatan Gino. Sudah cukup bermain-mainnya kali ini.
"Keluar lo pengecut!"
Levi melempar sebuah batu besar dipintu markas mereka, sampai yang didalam semua ikut keluar termasuk Gino.
"Anak buah lo yang dateng sendiri" Teriak Gino. "Jadi bukan salah kita kalau...."
Bughhh
Belum sempat menyelesaikan ucapannya Levi sudah menghabisi Gino, meninju laki-laki itu sampai jatuh tengkurap. Hampir pingsan.
Semua pasukan Vagos pun langsung ikut menyerang anggota Roger. Sore itu, terjadi penyerangan hebat antara Vagos dan Roger.
Levi seperti orang kesetanan menghabisi Gino yang sudah tak bertenaga. Tapi Gino berusaha menghindar dari serangan-serangan Levi.
"Temen lo ha..harus rasain apa yang a..adik gue rasain" Ucap Gino terbata.
"Bukan dia yang bunuh adik lo anjing!"
Levi kembali menghabisi Gino sampai terjatuh, lalu berbalik kebelakang saat ada yang menyerangnya dari arah belakang.
Aleo disampingnya melawan dua musuh, berusaha menghindar dari serangan mereka. Dan mengambil kesempatan saat mereka tak fokus, Aleo berusaha menendang sampai mereka terjatuh.
"CAL AWAS CAL! Ical berbalik saat suara Cakra berteriak, lalu mendapati seseorang membawa kayu, Ical pun dengan sigap menghindarinya, menendang sampai laki-laki itu menunruk kayu-kayu.
Ical yang sekarang bukan bocah tengil yang biasa, Ical yang sekarang tengah dirasuki dendam karna teringat teman nya yang sedang koma karna ulah anak Roger.
"Lo harus rasain apa yang temen gue rasain berengsek!" Ical kembali menendang lawannya.
Cakra menarik kera baju laki-laki itu. "Udah Cal! Udah mau mati dia."
Ical menepis tangan Cakra dari bajunya. "Biarin orang kek tai ini yang harus nya koma!"
Braakk
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Aleo
Teen FictionPada akhirnya kepulanganmu adalah satu satunya harapan yang ku tunggu.