4. Dear Aleo

4.8K 333 26
                                    

Jatuh cinta adalah hal indah, namun dibalik selipan cinta akan ada luka yang datang di waktu yang tidak terduga.

—Mtchaover

4. Dear Aleo



Dua perempuan sedang merapikan buku-buku di perpustakaan, perintah dari Buk Ira karena mereka lupa membawa tugas sejarah. "Buk Ira kalo ngasih hukuman bukan main Ra, noh liat banyak banget buku-buku yang harus kita beresin." Keluh Acha sejak tadi.

Alora menarik nafas dalam. "Udah lah Cha, kalo lo ngeluh mulu gak akan selesai."

"Tapi gue cape Ra, mana gue belum makan, haus, letih, lamah, lesu." Ucap perempuan itu lebay.

Alora mendengus geli. "Jangan lebay deh Cha, yaudah buru lo ke kantin dulu tapi ntar balik kesini lagi." Perintah Alora.

Acha tersenyum senang. "Ra lo bener ni? Tapi lo gimana?"

"Yaudah sana cepetan buru, tapi jangan lama lama!" Tegas Alora pada temannya itu.

Acha memberikan jempolnya. "Sip, gue akan pakai kekuatan super gue Ra! Bye Alora!"

Alora mengambil tumpukan buku di kardus untuk disusun di rak buku. Perempuan itu mengambil satu buku berjudul, Berjuta rasanya, karya tereliye. Di bukanya beberapa halaman buku itu.

"Buku itu berisi kumpulan cerpen dengan berbagai prespektif tentang rasa cinta dan sakitnya Ra." Ucap seorang laki-laki yang tiba-tiba dibelakangnya membuat Alora menoleh. "Secara tidak langsung buku ini membuat kita untuk selalu ingat bahwa cinta bukan hanya perihal tentang rasa bahagia." Sambungnya.

Alora masih mendengarkan setiap bait yang akan keluar dari mulut laki-laki itu. "Rasa cinta juga akan membantu lo mengenal bahwa ada rasa sakit yang bisa datang kapan saja, bahkan dalam waktu yang gak akan lo duga."

Aleo tersenyum kecil menatap perempuan didepannya. "Ada salah satu kutipan yang berkesan Ra, didalam buku ini." Aleo mengambil alih buku di tangan Alora. "Dalam urusan cinta, mereka yang dibutuhkan oleh duniawi tidak akan pernah mengerti hakikat cinta sejati."

"Kata-kata lo terlalu mendefinisikan bahwa cinta dan luka bersahabat Le." Jelas Alora.

"Iya lo benar, sama seperti pertemuan dan perpisahan." Jawabnya. "Jadi gimana Ra, apa lo sudah jatuh cinta?"

Alora terkekeh. "Jatuh cinta dengan?"

"Dengan salah satu ciptaan semesta."

"Mungkin untuk saat ini belum, tapi gak tau nanti." Ucap perempuan itu asal. "Jatuh cinta itu, seperti yang lo bilang itu akan membuat luka."

"Beda sama gue Ra, mungkin emang luka akan terselip di beberapa cinta, namun jika cinta itu bersama gue, seorang kayak lo gak akan pantas gue beri luka Ra.

"Hahaha, Le lo berlajar puisi ya?"

"Gak Ra, gue belajar cara gimana menaklukan hati lo" Canda laki-laki itu.

Alora kembali meletakkan beberapa buku di rak. "Omongan lo terlalu jauh."

"Kenapa Ra, pasti dihukum buk Ira ya?" Tebak laki-laki itu.

Dear AleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang