28. Insiden

1.8K 114 4
                                    

28. Insiden

Rere berjalan ke aula, mencari Buk Ira karna ada tugas yang akan dikumpulkan. "Mana dah tuh guru," Gerutunya.

"Rere, mana tugasnya?"

Perempuan itu menoleh saat Buk Ira memanggilnya, guru dengan kaca mata hitam yang selalu berada dimatanya.

"Ini buk, semuanya udah saya rangkum disini" Rere memberikan beberapa tumpukan buku,

"Oke, kalau gitu ibu tinggal dulu"

Rere tersenyum kecil, sungguh menyebalkan baginya mengerjakan tugas-tugas yang sulit dimengerti.

Karna beberapa murid sedang belajar, karna belum jam istirahat, Rere memilih pergi kearah toilet.

Rere membuka pintu toilet, lalu mengernyit kecil karna seseorang perempuan yang sangat tidak dia sukai juga masuk kedalam toilet.

"Gimana masih betah lo sekolah disini?" Tanya Rere menatap sinis perempuan itu, "temen-temen lo ternyata busuk semua, gak bisa percaya sama lo."

Alora tersenyum smirk, "kasian banget lo gak punya temen makanya buat skenario gak jelas."

Rere terkekeh tak percaya karena ucapan Alora, "buat apa banyak temen tapi modelan kayak temen lo?"

"Temen gue gak semua nya kayak gitu, dan harusnya lo belajar punya temen satu yang harus percaya sama lo tanpa ngebuat cara gak jelas kayak lo" Ucap Alora dengan senyum simpul nya, tau Rere sudah emosi sekarang.

"Lo jaga mulut lo ya Ra!"

Alora membuang tisu ditempat sampah, "Lo yang seharusnya jaga sikap Re, lo gak perlu ngelakuin hal sejauh ini karna Aleo."

"Lo yang perusak tolol!" Ucap Rere emosi, "harusnya lo gausah caper ke Aleo"

"Gue gak caper seperti yang lo maksud Re," Ucap Alora jengah sendiri menghadapi perempuan seperti Rere yang entah apa maunya.

"Munafik!" Maki Rere tersenyum kecut. "Makanya lo lepas Aleo, dia salah-satu kebahagian gue."

"Gue gak akan ngelepas rasa bahagia gue juga" Alora menatap perempuan itu lekat, "dan Aleo juga alasannya"

Rere mengepalkan erat tangannya.

"Re lo gak perlu terlalu jauh, kalau emang dia bukan milik lo lagi, lo yang harus lepas dia Re. Lo yang harusnya berdamai sama masalalu dan diri lo sendiri," Sambung Alora.

"Gausa sok nasihatin gue lo!" Decak Rere yang sudah emosi, "lo kek sampah ya Ra, gatel sana-sini sama anak Bagos, biar apa Ra?"

Rere terkekeh pelan, "supaya diperhatiin sama cowok-cowok?" Tanyanya.

Alora tak mau lagi mengubris membiarkan Rere mengatai dirinya entah apa.

"Lo yang gatel ke Aleo kan? Lo gak diajarin sama nyokap lo Ra?" Rere mengernyit, "gak diajarin sopan santun lo sama nyokap lo?"

Alora berbalik badan, padahal sudah hendak pergi.

"Gausa sok tau tentang nyokap gue!"

Dear AleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang