19. Tempat pulang

2.3K 160 3
                                    

Hai geng, pada dari mana ni asalnya?

Jangan lupa vote dan komen ya..

Selamat membaca...






19. Tempat pulang

"Lo gila ya, modal nekat?" Tanya Raya, menatap lurus kearah Levi.

Levi berdecih, "Lo yang gila mulai sekarang lo jauh-jauh dari gue, dan gausah terlibat sama gue."

"Tai lo!" Umpat Raya.

Raya berlari mengejar Levi, teman-teman Levi dibelakang sejak tadi menatap curiga keduanya.

"Lo mau ngapain lagi ngikutin?" Tanya Levi berbalik.

"Stres lo, gue mau pulang!" Perempuan itu berjalan cepat meninggalkan Levi, dan punggungnya pun sudah tak terlihat.

Aleo mendekat kearah Levi, "Lo sama tu cewek harus hati-hati sekarang Lev, gue yakin Gino gak akan diem aja setelah ini."

Levi mengangguk mengerti.

Ical masih memincing mata pada Levi. "Lev, serius bukan pacar lo cantik gitu sayang banget di anggurin"

"Curiga gue ntar lo jatuh hati Lev sama modelan cewek kayak gitu," Ucap Cakra

Naufal menatap Aleo memberi kode pada cowok itu agar segera berbicara, Aleo yang sadar pun langsung mengerti.

"Oh ya Lev, gue dapet pesan dari nyokap lo sejam yang lalu,"

Levi menatap ke Aleo, "bilang apa tu orang? Lo semua ngadu ke dia?"

"Ya anjir, lo kata kita cepu?" Tanya Ekal

"Ya bisa aja,"

Cakra menggeleng kepala tak habis fikir "suzon aja Lo sama temen Lev,"

"Suudzon taik!" Decak Ical,

"Apa lah itu serah gue!"

Aleo mengambil ponselnya memberikan pada Levi agar laki-laki itu membacanya. Levi mengusap kasar wajahnya ntah apa mau perempuan itu, dan satu yang pasti Levi memilih mengabaikan pesan dari mamanya.

"Ayo," Ajak Levi membuat semua cengo

Ical tertawa pelan, "haha ayo kemana lo baru keluar udah rada ni keknya,"

"Ayo gue traktir lo pada belum makan kan, segala pakek nungguin keluar disini ngapain juga," Ucap Levi walau jujur dia terharu karna solidaritas mereka sangat tinggi.

Ical berteriak heboh, "AAA ayo-ayo gini gue seneng deh Lev!"

"Ha tai tadi lo kata si Levi rada," Ucap Cakra berdecih.

"Gak jadi Lev gak sawan kok lo," Ucap Ical cengengesan.







*****

Alora berlari cepat melihat jam tangannya sejak tadi karena dia yakin sekarang dia sudah telat.

Alora memanggil-manggil pak satpam, tapi pak satpam tidak ada di post membuat di a berdecak frustasi.

Dear AleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang