56. ulang sekali lagi

1.3K 87 8
                                    

Sesuatu yang telah pergi, ketika kembali gak akan terasa sama lagi.

-natasha alora




56. Ulang sekali lagi

"Belajar buat ujian besok, Cha."

Acha hanya tertawa garing, tapi sibuk memainkan ponselnya sejak tadi. Mereka di perpustakaan, dan hanya Alora yang belajar sejak tadi.

Alora menutup bukunya. "Udahlah yuk Cha, udah mau pulang."

"Udah selesai bacanya?" Tanya Acha heran, lalu melihat jam ternyata memang sudah hampir jam pulang.

Alora menaikan satu alisnya, segera kluar dari perpustakaan diikuti Acha. "Lo pulang dijemput?"

Acah mengangguk, menyimpan ponselnya dikantung bajunya. "Lo, pulang naik apa?"

"Bis, mungkin."

"Tinggal sendiri gimana rasanya, Ra?" Acha menatap Alora dari samping. "Sepi pastikan?"

"Iya, makanya lo sering-sering aja nginep di apart gue,"

"Ntar malam deh gue nginep," Ucap Acha, "ntar gue ajak Renjani sama Tiara gimana?"

"Boleh tu."

Mereka berdua keluar dari gerbang, karna bel pulang sudah berbunyi. Sekolah sudah mulai sepi karna Alora dan Acha ke toilet sebentar.

"Mana ya, kok supir gue belum jemput?" Tanya Acha sendiri, lalu menyipit ikan mata saat seorang laki-laki berjalan kearahnya.

Acha merapatkan dirinya pada Alora, berusaha tenang walaupun hatinya sejak tadi sangat tidak merasa aman.

Alora yang sadang, menggandeng tangan Acha. Seseorang yang sedang berjalan kearah mereka adalah mantan Acha yang toxic, setahun lalu. Alora juga sedikit takut, karena kawasan sekolah sudah sepi.

"Cha, gue mau ngomong bentar ama lo" Ucap Dika dingin, laki-laki bertubuh kekar itu menarik tann Acha, membuat perempuan itu meringis.

Alora menepis tangan Dika. "Lo ngomong gausa pake kekerasan lah."

"Mending lo pulang Ra, ini urusan gue ama Acha"

Alora terkekeh pelan, tak habis fikir dengan Dika yang masih sibuk mengusik temannya. Dan lebih heran dengan Acha kenapa dulu menerima laki-laki seberengsek ini. "Acah temen gue."

Dika menghela nafas jengah. "Gue cuma mau ngomong sama Acha!"

"Gue mau pulang, Dik" Ucap Acha takut-takut. "Udah gak ada yang perlu di omongin,"

Dika menggeleng meyakin kan, "kita perlu ngomong Cha, ayo sekalian geu anter."

Alora berusaha sabar, melihat temannya sejak tadi ditarik-tarik oleh Dika, tapi Acha sama sekali tak melawan. "Cha, pulang bareng gue kan?"

"Lo bisa diem gak!" Bentak Dika pada Alora membuat Acha ikut tersentak.

"Lo yang mending pergi,"

Dika memejamkan matanya emosi, lalu tak sengaja mendorong Acha sampai jatuh. Dika memang seperti ini sejak dulu, selallu melampiaskan emosinya pada Acha.


Brakkkk

Dika jantung tersungkur, saat seseorang dari belakang menendang punggung Dika. "Anjing," Makinya.

"Lo bakal dapet lebih dari ini, kalo lo masih berani nemuin mereka," Ucap Aleo dingin.

Dika mengumpati Aleo, karna lagi malas berurusan dengan banyak orang, Dika memutuskan segera pergi. Menatap dingin kearah Acha sebentar.


Dear AleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang