"Ah, nggak mungkin ah ini ada banci atau waria bang di sini." kataku.
"Yakiin??" tanya bang Jek lagi kepadaku.
Aku pun mencoba memperhatikan satu persatu wajah-wajah, penampilan dan tubuh-tubuh indah yang terpampang di hadapanku.
Kulihat ada cewek yang mungkin bertampang rada-rada tomboy langsung saja serta merta kepolosanku menuduh cewek tersebut.
"Yang itu bang?" kataku.
"AHAHAHAHAHA... Itu mah Sari, cewek asli, begooo!!" kata bang Jek. "Parah lu, mentang-mentang dia rada tomboy."
"Ah, gue tau, itu tuh." kutunjuk wanita yang wajahnya agak kekotakan karena menurutku itu mirip wajah cowok.
"Itu Reti, parah lu!! Itu wanita asli, emang wajahnya gitu." kata bang Jek.
"Ah elu mah ngerjain gue bang. Nggak ada waria atau banci mah di sini." kataku.
"Tuh, namanya Shella." kata bang Jek.
Lalu kulihat cewek yang dandanannya paling menor tapi tetap terlihat cantik, menggoda, wajahnya elok, tidak terlihat lekuk wajah laki-laki sama sekali. Tubuhnya pun tidak nampak tubuh lelaki, singset seperti wanita dan ada sepasang payudara yang membusung indah di dadanya, belahan dadanya juga nampak mengkel bulat padat begitu jelas dari bagian dada dressnya yang terbuka sangat rendah.
"Ah, masa sih itu bang?"
"Buktiin aja, pegang selangkangannya."
"Ah, gebleg, yang ada di gaplok lah gue." kataku.
"Gimana kalau gue sewain dia, gue bayarin lu main sama dia, gue suruh dia kontolin pantat lu." kata bang Jek.
"Ah, gila... nggak usah yang aneh-aneh deh bang." kataku. Aku sendiri nyaris tidak percaya kalau wanita cantik yang ditunjuk oleh bang Jek itu punya alat kelamin yang sama seperti milikku padahal dengan tubuh yang sangat molek bohay.
Lalu kulihat cewek atau entahlah waria bernama Shella itu digiring oleh cowok om-om yang ganteng dan gagah, kulitnya kecoklatan dan terlihat jauh sangat teramat jauh lebih bersih ketimbang supir-supir truk yang memperkosaku kemarin. Shella sangat memilih siapa lawan mainnya dan konon ia lah yang tarifnya paling mahal di antara para wanita sepantarannya.
"Kamar yang di lantai 2 donk bang seperti biasa." kata Shella kepada bang Jek.
Aku sendiri terpana mendengar suaranya yang lembut sudah mendekati suara wanita walau masih terdengar sedikit rendah.
**
**
Sepanjang malam aku hanya terbingung-bengong menyaksikan seliweran kehidupan malam di kawasan zona remang-remang tersebut. Pelanggan para gadis-gadis ini tidak hanya para supir, ternyata mas-mas, om-om yang berdatangan dengan mobil-mobil bagus pun juga ikut nongkrong mencari kehangatan secangkir kopi dan belaian kupu-kupu malam. Bahkan anak-anak muda bermotor yang sedang masa puber pun juga ikut-ikutan melampiaskan hasrat penasarannya akan dunia misteri birahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Banci Terminal
General FictionPERINGATAN: BACAAN KHUSUS 21++ Mengandung unsur LGBT, Transvestisme, Transgender, Transexual, Bigender, Genderqueer. * * * * * * Riko Ivanes memiliki seorang istri yang sangat cantik bernama Indri Arianti, mereka dikaruniai seorang anak lelaki berna...