46 - Tiba Di Thailand

2.3K 60 28
                                    

Akhirnya aku berangkat ke negeri gajah putih, tempat yang dipercaya untuk bisa mengubah diriku seutuhnya menjadi kaum hawa.

Mas Andra sudah mempersiapkan segalanya termasuk biaya yang tentunya tidak sedikit. Karena yang kami hadapi tidaklah mudah, kami sudah menembus berbagai macam birokrasi yang sangat ribet, mulai dari persyaratan berbagai prosedur-prosedur surat rujukan dari institusi psikologis dan bimbingan medis sampai masalah dokumen-dokumen imigrasi. Semua mengeluarkan biaya yang sangat banyak sampai akhirnya aku bisa terbang ke Thailand. Masalah tentunya belum berhenti sampai di situ, tentu mas Andra juga harus mempersiapkan akomodasi dan biaya juga untuk selama aku berada di sana.

Singkat perjalanan, aku pun tiba dan landing di negeri gajah putih tersebut. Sebuah negeri eksotis yang terkenal di asia tenggara. Di sini, perempuan asli dan ladyboy sudah tidak dapat dibedakan sama sekali, tetapi katanya itulah daya tariknya, bahkan cowok-cowok straight yang munafik sok-sokan nggak doyan anal seks aja ketagihan dengan pesona ladyboy dan diam-diam berlibur ke Thailand untuk mencari kehangatan sentuhan ladyboy.

Ladyboy ada yang sudah operasi kelamin dan ada juga yang belum, tetapi secara penampilan luar mereka sangat tidak dapat dibedakan dari wanita asli, tubuh dan penampilannya sempurna sebagai wanita entah bawahnya berbatang atau sudah berubah jadi lubang. Ladyboy yang sudah operasi gender istilahnya "Post OP", sedangkan yang masih belum operasi dinamakan "Pre OP". Jadi ketika ke Red Zone dan hendak mencari yang sudah operasi kelamin tinggal bilang aja ingin mencari yang udah "Post OP".

Tapi, kenikmatan yang sesungguhnya adalah dari yang masih Pre OP, karena kalau sudah Post OP ya sama saja seperti meniduri wanita asli, justru sensasi yang dicari adalah wanita-wanita yang berpentungan di selangkangannya.

* * *

Kembali ke diriku, sesuai tujuanku datang kemari adalah untuk menjadi seorang Post OP agar aku bisa menjalani hidup sebagai seorang perempuan seutuhnya dan mendampingi suamiku sekaligus menjadi ibu yang pantas bagi anakku.

Sekarang aku sudah menuju ke hotel tempat aku akan beristirahat semalam dan esok paginya aku akan segera ke Klinik tempat aku akan menjalani perawatan dan menemui pihak otoritas di sana.

Aku didaftarkan ke sebuah rumah sakit klinik kecantikan dan spesialis permak bodi yang sudah sangat dipercaya dan mendapat banyak rekomendasi.

Klinik tersebut telah sukses melahirkan tidak hanya para transgender tapi juga artis-artis cantik di negeri gajah putih itu. Bahkan beberapa selebriti tanah air pun juga banyak yang melakukan operasi permak bodi dan kecantikan di sana.

Mas Andra telah mendepositkan sejumlah uang di rumah sakit tersebut untuk operasi, perawatan inap pasca operasi dan semua keperluan obat dan yang lainnya. Aku juga dititipkan uang yang tidak sedikit untuk menetap saat rawat jalan nanti hingga aku dinyatakan pulih dan bisa kembali ke tanah air.

Singkatnya esok hari aku pun langsung menuju ke Klinik tersebut lalu di sana aku pun bicara-bicara dengan perwakilan dari rumah sakit tersebut. Ada seorang perwakilan yang berbahasa Indonesia dengan fasih dan lancar, seorang Thailand keturunan Indonesia, namanya Med Med Ru Himpong.

Ibunya Med Med Ru Himpong adalah orang Thailand asli dan ayahnya seorang yang berasal dari pedalaman Gunung Kidul. Dahulu ayahnya Med Med Ru Himpong diperkosa oleh seorang imigran wanita dari Thailand yang sangat ingin memiliki anak dari benih pria Indonesia. Karena melihat ayahnya Med Med Ru Himpong yang memiliki pesona yang magis, akhirnya lelaki itu pun diperkosa. Lelaki itu pasrah karena terlanjur nikmat. Setelah crot dan tekdung tralalala, akhirnya ibunya membawa kabur bayinya ke Thailand, Med Med Ru Himpong tidak pernah mengenal ayahnya. (Catatan: Cerita ini hanya diketahui oleh author saja).

* * *

Tes Dan Bimbingan

Karena aku seorang transgender, operasi tidak semata-mata langsung dilakukan, ada serentetan tes yang harus kujalani yaitu 'bimbingan psikologis' dan 'tes psikologis' sebagai syarat untuk menjadi seorang transgender. Ini seperti dua kutub yang berbeda, kelas bimbingan yang pertama membimbingku agar menjiwai sisi feminimku, dan kelas yang satunya lagi bertujuan mengembalikan kejiwaanku kepada sisi maskulinku.

Banci TerminalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang