"Halo..." sapaku saat teleponku diangkat.
"Halo?? Riko??" sapa suara di seberang sana.
"Eh, iya pak Bagus, apa kabarnya pak..."
"Eh, Riko... Astaga, kamu baik-baik aja Rik, kenapa baru telpon sekarang? Gimana jadi Rik, kamu udah dapat pekerjaan itu?" balas pak Bagus.
"Ehm... anu pak Bagus... ehehehe, saya..."
"Rik... suara kamu kenapa? Koq aneh?"
"Eh, anu saya lagi kurang enak badan pak." kataku. Aku baru menyadari kalau aku bersuara wanita saat bicara di telpon.
"Hm, ya ya oke gimana jadi Rik, kamu udah sukses mendapatkan pekerjaan itu?"
"Hm... yaa... begitulah pak... tapi begini, saya mau minta tolong bisa pak?" kataku.
"Ah, santai aja Rik, trus sekarang gimana? Kamu tinggal di mana?"
"Hm, pokoknya saya baik-baik saja, jadi begini pak, saya akan transfer uang nanti sebagian untuk cicil hutang saya dan sebagian lagi saya minta titip untuk belikan HP lalu berikan pada anak saya Eri." kataku.
Pak Bagus menyetujui permintaanku lalu memberikan nomor rekening kepadaku.
Daripada aku harus mengirim wesel seperti jaman kakek nenekku, sekarang kan teknologi sudah canggih.
"Eh, Ros... minta tolong donk..." kataku.
"Apaan?"
"Hm... gimana cara bikin rekening bank ya?"
"Ahahaha... gampang, eh lu manusia abad berapa sih? Hari gini nggak punya rekening bank? Dulu di kampung lu nggak punya tabungan gitu di Bank Daerah juga?" tanya Rosa.
Hm, ibuku merasa uang itu lebih aman disimpan di bawah bantal dan tali kutang. Begitu pula bapak, menyimpan uang di lipatan peci dan kain sarung, kadang kaleng rengginang di dapur juga jadi celengan.
"Ah, lu mah ngerjain gue, ngeledekin gue... Lu mau bantuin gue nggak?" tanyaku.
"Ah elah, ya udah yuk kita bikin rekening, ada kantor cabang yang di samping mall itu." kata Rosa.
Rosa pun bersiap-siap ganti baju, sementara aku bingung.
"Kenapa lu, cepet donk ganti baju."
"Ros... baju-baju gue beneran lu obral semua??"
"Lha iya... kan gue kiloin semua." kata Rosa.
"Terus... gue harus keluar pake baju apa donk?"
"Ya pake baju yang ada sekarang, tuh kan ada blouse yang keren." kata Rosa sambil mengambilkan salah satu baju blouse warna putih.
••
••
"Ini kan baju cewek semua?"
"Mulai hari ini gue seterusnya lu harus terbiasa pakai baju cewek." balas Rosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Banci Terminal
Fiksi UmumPERINGATAN: BACAAN KHUSUS 21++ Mengandung unsur LGBT, Transvestisme, Transgender, Transexual, Bigender, Genderqueer. * * * * * * Riko Ivanes memiliki seorang istri yang sangat cantik bernama Indri Arianti, mereka dikaruniai seorang anak lelaki berna...