54 - Selamat Datang Kembali Rika

2.1K 59 9
                                    

Sayup-sayup aku membuka mataku dan kulihat sekelilingku.

"Rika, kamu baik-baik saja? Apa yang kamu rasakan?"

Aku melihat orang di sampingku, ia adalah Med Ru Himpong, dokter muda sekaligus staff konsultan dan perwakilan rumah sakit yang merawatku dan juga menjadi penerjemahku.

"Apa yang terjadi dok?" tanyaku.

"Tidak ada apa-apa, kamu sempat mengalami sedikit gangguan komplikasi, tapi yang penting sekarang kamu baik-baik saja." kata Med Ru Himpong.

"Aku baik-baik aja Dok?" tanyaku.

"Masih ada yang bagian yang sakit?"

"Ada sedikit sih, tetapi ga sesakit waktu kemarin." kataku.

Aku merasakan sepertinya tubuhku baik-baik saja, masih ada rasa-rasa ngilu dan sedikit sakit perih tetapi tidak sesakit yang kualami sewaktu operasi pertama, walaupun bagian bawahku masih diperban dan masih tersambung selang alat bantu kencing.

"Ya syukurlah, sekarang kondisimu sudah jauh lebih baik, kamu akan segera pulih dan bisa segera pulang." kata Med Ru.

"Makasih Dok." kataku.

Kreeekk... pintu kamar terbuka...

"Mama..." kudengar suara yang tak asing lagi.

Seorang anak kecil masuk dan berlari ke tepi tempat tidurku.

"Eri... koq kamu bisa ada di sini?" tanyaku.

Lalu menyusul ada mas Andra, kak Surya, dan juga Rosa. Aku begitu terkejut tapi juga begitu sangat bahagia melihat orang-orang yang kusayang ada di sini.

"Kalian koq bisa ada di sini?" tanyaku.

"Ya ampuun Rikaa... gue khawatir banget denger kabar tentang keadaan lu, kita semua langsung terbang ke sini." kata Rosa.

Med tersenyum dan meninggalkan kami semua.

"Mas Andra... Kak Surya... Rosa..."

"Rika, yang penting sekarang kamu baik-baik saja, maaf ya aku membuatmu melewati semua ini." kata mas Andra.

"Lho... nggak koq mas, ini kan aku sendiri yang mau menjalaninya." kataku.

"Syukurlah dek, kamu baik-baik saja, kami semua khawatir." kata kakakku.

"Aku baik-baik aja koq kak."

"Gimana rasanya say rata di bawah sana? Ga bisa ngaceng lagi donk..." ledek Rosa.

"Ah dasar lu Ros... Rasanya luar biasa Ros." kataku sambil tertawa lemas.

Tidak lama Ecchi juga datang dan masuk ke kamarku.

"Eh, maap, lagi rame... aku ganggu ya..." kata Ecchi yang terkejut melihat suasana kamarku yang banyak orang.

"Astaga... Ecchi..." seru Rosa yang langsung menghampiri Ecchi.

"Ecchi... sini masuk Chi." kataku.

Aku memperkenalkan Ecchi kepada semua orang.

"Rika... syukurlah kamu tidak apa-apa, aku khawatir."

Rosa pun jadi reunian dengan Ecchi.

"Ya ampun Rika, anak kamu lucu banget. Ini yang namanya Eri? Duh pengen punya anak juga..." kata Ecchi. "Hai sayang kamu lucu banget." kata Ecchi sambil memainkan pipi Eri.

Anakku hanya tersenyum-senyum saja.

"Itu tante Ecchi sayang." kataku kepada Eri.

"Iya, tante, aku Eri." balas Eri yang sudah tidak malu-malu dipeluk-peluk Ecchi.

Banci TerminalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang