Setelah berpisah dengan Ayu, aku pergi nongkrong ke warung bang Jek seperti biasa.
"Eeh, ada Rika..." sapa bang Jek.
"Bang... lu nggak lihat Rosa?" tanyaku.
"Dia udah dibawa keluar tuh, biasa pelanggannya om-om girang gitu, gadun..." kata bang Jek.
"Oh..." kataku. Duh banyak banget stok gadun nya si Rosa.
"Eh... Rik, ada yang nyari pijit tuh. Mau kagak lu?" kata bang Jek.
"Pijit apa? Pijit sosis??"
"Iya lah lu tau kan, biasa lah... sosis keras, minta dilembekin." kata bang Jek.
"Berani bayar berapa dia?" tanyaku.
"Cuma punya modal cepek (100ribu)."
"Bah... jauh banget dari tarif dasar gue." kataku.
"Kasihan tuh anak SMA, masih ABG, berondong puber."
"Ah, males gue... suruh ngocok sendiri aja di WC."
"Kasihan lah Rik, ambil aja udah orderannya, si Salma lagi kagak ada soalnya." kata bang Jek.
Salma adalah wanita paruh baya mantan PSK yang sekarang berprofesi sebagai tukang pijit keliling, biasanya ia yang mau ambil orderan yang low cost dari cowok-cowok modal kolor.
"Coba mana sih anaknya?" kataku.
"Tuh." tunjuk bang Jek.
Lantas kulihat anak cowok kurus kuntet kerempeng, sampai baju dan celananya kelihatan kedodoran. Tampangnya super kuper dan culun tingkat kabupaten. Rambutnya belah pinggir tampang-tampang pasaran kutu buku penggemar cerita komik dan animasi Jepang yang penuh fantasi, kaca matanya nampak tebal dan besar untuk wajahnya yang kecil. Tampangnya sangat 'appealing' untuk dibully, benar-benar membangkitkan selera untuk membully nya. Pasti di sekolah dia korban bully. Terus sampai dia rela keluarin duit seratus ribu itu demi mendapatkan orgasme dari kocokan tangan orang lain doank.
Jiwa wanita Rika bukanlah jiwa Riko yang dulu cupu. Jiwa binal Rika dan tempaan hidup yang keras di ibu kota telah mengubah Riko yang dulu culun menjadi seorang wanita fatal female. Aku jadi merasa ingin ngerjain anak itu, gimana kalau kujual saja ke supir truk sange dan aku akan menikmati melihat pemandangan anak culun itu nungging dibonga-bonga. Pasti dia bakal puas tuh ngerasain rasanya dibonga-bonga di pantat perawannya, udah gitu gue bakal dapat duit lebih banyak.
Ah... tapi kasihan... aku belum sekejam itu koq.
"Ah... nggak deh bang, gue nggak level melayani pejantan modal kolor." kataku.
"Cuma HJ doank Rik... lu tau lah, betapa gelisahnya yang dialami seorang pejantan perjaka yang sedang memendam hasrat itu, apalagi anaknya culun gitu, pasti disentuh cewek beneran aja kagak pernah." kata bang Jek.
"Jadi handjob doank nih ya, kagak pake sepong-sepongan pokoknya." kataku.
"Iyee... HJ doank Rik." kata bang Jek.
"Ya udah Jek, tapi gue nggak mau seratus ribu, gue minta nopek (200ribu)." kataku.
"Oke deh, gue coba tanya dulu sama anaknya." kata bang Jek.
Setelah diskusi beberapa saat, bang Jek kembali.
"Tuh anak mampunya cepego (150ribu) udah tawar-tawaran alot." kata bang Jek.
"Oke deh, ya udah kalau gitu suruh ke belakang." kataku.
* * *
Isi Kolor Perjaka
![](https://img.wattpad.com/cover/250229356-288-k154797.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Banci Terminal
Ficción GeneralPERINGATAN: BACAAN KHUSUS 21++ Mengandung unsur LGBT, Transvestisme, Transgender, Transexual, Bigender, Genderqueer. * * * * * * Riko Ivanes memiliki seorang istri yang sangat cantik bernama Indri Arianti, mereka dikaruniai seorang anak lelaki berna...