14 - Shake the Cone Tall

4.5K 94 108
                                    

Kehidupanku akhirnya berlanjut dengan rutinitas kehidupan malam di terminal dan warung remang-remang. Siang hari aku membantu di salon mami Lulu sambil mendapat perawatan kecantikan gratis.

Aku sudah mulai bisa dilepas sendiri, kadang aku mangkal berdua Rosa kadang aku mangkal sendiri. Rosa sering diangkut keluar oleh kliennya sedangkan aku belum berani pergi jauh karena takut tersesat walaupun Rosa sudah sering mengajakku keliling Jakarta supaya aku hafal jalan.

Pelangganku kadang suka aneh dan bermacam-macam, aku mulai berani melayani siapapun yang penting bayarannya sesuai, tapi aku tetap selektif sebisa mungkin memilih yang bebas daki dan setidaknya jangan bau ketek. Lebih baik supir bus yang bau SeTeller All in One. Penghasilanku dalam semalam berkisar 400.000 sampai 600.000, kalau dalam semalam bisa lebih dari dua kali berhubungan badan bisa sampai sejutaan kukantongi.

**

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Kalau sedang tidak melayani berhubungan badan paling aku hanya ambil orderan macam handjob dan blowjob, aku juga terima sensual massage dan prostate massage dengan tarif 350.000 per jam.

Yang pasti anak-anak muda perjaka yang suka minta gratisan selalu aja ada, tapi aku paling anti gratisan. Aku memasang tarif khusus pelajar, 100.000 untuk satu kali handjob dan kalau ada yang minta blowjob aku tagih 250.000. Biasanya tidak sampai semenit toh mereka sudah crot.

Tentu saja mereka protes dengan tarif yang semahal itu tapi aku cuek saja, kalau tidak mau silahkan ke warung sebelah. Tidak ada yang murah apalagi yang namanya gratisan di ibu kota, di warung bang Jek kencing saja bayar 2000, boker 5000, kalau bokernya mencret ada additional charge 2000. Kalau pakai WC all in plus mandi paketnya 10.000. Mungkin besok untuk kentut saja ada tarif 1000 sekali buang angin. Oh iya, di sini ada petugas cleaning service keliling khusus untuk membersihkan WC, namanya Tahi Rudin, orangnya kurus kecil dan bungkuk. Ia bekerja keliling dari warung ke warung khusus untuk spesialis membersihkan WC. Begitulah kehidupan di ibu kota, apa saja dikerjakan demi bertahan hidup, termasuk taking care of other people's shit.

* * *

Berkat pekerjaanku yang sekarang, tidak terasa saldo rekeningku semakin mulai menggendut. Aku mulai rutin mengirim uang ke kampung walaupun terpaksa kulakukan menggunakan wesel supaya bapak senang. Ibu juga semakin senang karena sudah bisa beli emas lagi dan tali kutangnya selalu berisi kertas merah dan biru gambar pahlawan. Kudengar bapak juga merenovasi rumah, menembok dengan bata sudah tidak lagi dinding bedek.

Aku juga rutin video call dengan anakku yang setiap kali bertelepon VC denganku selalu memperhatikan wajahku dengan tatapan aneh seperti ada yang berubah dari wajahku. Aku suka lucu melihat caranya menatapku tapi ia tidak mempertanyakan kepadaku macam-macam.

Hanya suatu hari ia mempertanyakan perihal rambutku yang sudah sampai sebahuku setelah tiga bulan lamanya aku memanjangkan rambut.

"Papa koq rambutnya jadi panjang pa?" tanya Eri.

Banci TerminalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang