ENDING

5.3K 279 211
                                    

Vote♥️

***

"Sejauh apapun perahu cinta berlayar, pasti akan menemukan tempat berlabuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sejauh apapun perahu cinta berlayar, pasti akan menemukan tempat berlabuhnya."

***

Gadis itu menyeret langkahnya lemah. Kepalanya tertunduk lesu dengan pandangan mata sayu. Disampingnya berdiri seorang wanita cantik yang adalah Mama dari gadis itu.

"Sandra."

Wanita cantik tak lagi muda itu menghembuskan napasnya pelan, melihat sang putri yang tak mendengar panggilannya.

"Sandra," panggilnya sekali lagi membuat Sandra tersadar dari lamunannya.

"Eh, iya, Ma?" jawab Sandra cepat.

Giraya menarik  senyumnya tipis. "Kamu kenapa?" tanyanya lembut.

"Nggak apa-apa kok, Ma. Sandra cuma ngelamun aja tadi," alibi Sandra menggeleng singkat.

"Sandra pengen disini ya?"

Untuk beberapa saat, gadis itu terdiam sebelum akhirnya membuka suaranya. "Sandra tetep ikut Mama kok."

Dengan senyum lembut yang tetap bertahan, Giraya menyentuh pundak Sandra pelan. "Kamu pasti sayang banget sama Gevan kan? Pergilah, Nak. Kejar dia."

"Maksud Mama?" Sandra mengerutkan keningnya.

"Kamu udah gede, Mama yakin kamu bisa nentuin pilihan kamu sendiri. Mama mengerti arti dari kegelisahan kamu. Pasti berat kan meninggalkan orang yang kita sayang."

Sandra mengalihkan pandangannya. "Mama ngomong apa sih?"

"Dengerin Mama. Gevan itu orang yang baik. Mama bisa lihat, dia cinta sama kamu. Dan Mama tahu, putri Mama ini juga sayang banget sama dia. Mama nggak akan maksa kamu ikut sama Mama. Kalau kamu emang sayang sama dia, ikuti kata hati kamu."

Sandra diam bergeming. Memikirkan ucapan Giraya yang mampu membuatnya terombang-ambing di antara lautan kebimbangan.

"Mama gimana?"

"Mama bisa berangkat sendiri. Yang menentukan kebahagiaan kamu, cuma kamu sendiri, Nak. Bukan Mama ataupun orang lain. Mama nggak akan ngelarang kamu. Pergi, kalau emang kamu mau nyusul dia."

Sandra menatap Mamanya haru. Dengan senyum yang terpatri, gadis itu menghambur memeluk Giraya, yang disambut baik oleh si empu.

"Makasih, Ma. Sandra sayang Mama."

Giraya menitikkan air matanya bahagia. Untuk yang pertama kalinya, Sandra mengatakan sayang padanya. "Mama lebih sayang sama kamu, Nak."

***

Sandra mengedarkan pandangannya kian kemari. Mencari keberadaan Gevan yang semoga saja masih berada di bandara. Koper di tangannya ia tarik dengan kasar agar tidak memperlambat langkahnya. Bola mata coklat itu menyusuri sekelilingnya dengan gelisah, takut-takut jika cowok itu telah lebih dulu pergi.
Langkah kakinya semakin bergerak tak tentu arah. Matanya tetap dengan fokus mencari sileut cowok itu.

BROKEN SANDRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang