Halo.
Gimana kabar kalian?
Ada yng lagi belajar daring ga? Semangat ya kalian:')Je juga lagi daring, tapi malah kabur ke dunia oranye. Jangan ditiru ya huhu.
Di part sebelumnya banyak yang sad yaa? Je juga sama sii hihi.
Makasii yaa udah mau baca cerita Je♥️☺️Fyi: part ini menceritakan tentang kehidupan Gevan di Jerman.
Happy reading-!
***
Jika pertemuan adalah awal dari perpisahan, maka perpisahan adalah awal dari keindahan di pertemuan yang selanjutnya.
∆∆∆
Tiga tahun kemudian...
Berlin, Jerman.
Seorang cowok berperawakan tinggi duduk termenung di sebuah restoran mewah di pusat ibukota negara Hitler itu. Pandangan matanya yang kosong terus menyusuri setiap sudut jalanan sore kota Berlin yang selalu ramai. Cowok itu mendesah kasar. Sudah tiga tahun ia menetap di negara Jerman ini, namun separuh jiwanya tetap tinggal di negara asalnya, Indonesia.
Ya, cowok itu adalah Gevano Adhyaksa Dirgantara, seorang cowok yang gagal beranjak dari masa lalunya. Tak ada yang bisa menggantikan posisi gadis itu di hatinya. Gadis dari masa lalunya yang sampai saat ini masih bersarang di tempat istimewa di hatinya. Cassandra Liora, nama gadis itu.
Gevan membasahi bibir bawahnya. Cowok itu mengeluarkan handphone nya. Yang pertama ia lihat adalah potret seorang gadis yang tersenyum menatap kamera memamerkan deretan gigi putihnya yang tersusun rapi. Foto itu foto Sandra yang sengaja ia jadikan sebagai wallpaper ponselnya. Ia tersenyum miris. Ibu jarinya terulur menyentuh wajah Sandra di foto itu. Ia merindukan Sandra. Sangat. Namun Gevan tak boleh egois. Ia tau, tak bisa bertemu dengan Sandra. Yang bisa ia lakukan adalah mendoakan gadisnya.
Grep.
Gevan tersentak saat merasakan sebuah tangan melingkar di lehernya. Namun kemudian ia menghela nafasnya pelan. Tanpa ditanya pun, ia sudah tau siapa pelakunya. Gevan menyimpan kembali ponselnya. Ia menoleh, menatap gadis yang masih setia melingkarkan tangannya di leher Gevan.
"Kenapa, hemm?" tanya Gevan lembut.
Gadis itu menatap Gevan. "Aku mencari mu sejak tadi. Ternyata kamu disini."
Gevan terkekeh kecil mendengar nada bicara gadis itu yang sepertinya tengah menahan kesal. "Memangnya kenapa kau mencariku?"
"Aku hanya ingin bertemu denganmu? Memangnya tidak boleh?" sewot gadis bermata biru itu melepaskan rangkulannya. Ia berpindah ke dekat Gevan. Gevan yang mengerti langsung memberi tempat untuk gadis itu duduk.
"Tentu saja boleh." Gevan menjawab sembari menatap dalam mata biru milik gadis itu. Rasanya Gevan tak pernah bosan berselancar di bola mata bak lautan biru itu. Sembari berpangku tangan, Gevan terus saja menatap lekat mata si gadis.
Gadis itu mengangguk-anggukkan kepalanya pelan. Tanpa sepengetahuan Gevan, ia sedang salah tingkah karena dipandangi begitu intens oleh Gevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN SANDRA (END)
Подростковая литератураDia datang menaburkan banyak warna indah dalam hidupku. Namun aku lupa, bahwa kelabu juga bagian dari warna. Namanya Cassandra Liora. Seorang gadis dengan kisah kelam di masa lalunya yang mengubahnya menjadi sosok dingin tak tersentuh. Hingga rahas...