Part | 57 Pemakaman

3.1K 202 205
                                    

Halo semwaa:*😂
Apa kabar kalian?:)

Ada yang kangen sama Jeje ga?
/pede banget ga tuh?

Aku kasih yang ringan-ringan aja, yang ga ada konfliknya hihi.
Janlupp votmen yaaa. Kalau nemu typo blg ajaa sama Jeje🙂💙

Have a nice day:)

***

Kita tidak saling melupakan, kita hanya sedang membiasakan diri menjadi dua orang asing, sekali lagi.

∆∆∆

Langit sore yang membentang luas bak lukisan kanvas yang dipoles dengan guratan tinta berwarna hitam keabu-abuan, tengah menyelimuti proses pemakaman yang kini berlangsung haru. Sore itu juga, butiran air kecil perlahan mulai turun menyapa tanah dengan rintik kecilnya, seolah dapat melambangkan kesedihan yang kini tengah menghadang mereka yang hadir di pemakaman itu. Proses demi proses telah dilakukan. Kini di tengah para insan yang berkumpul membentuk lingkaran itu, tampak suatu gundukan tanah berwarna merah. Di sekeliling gundukan itu, banyak berceceran bunga segar berwarna-warni, kentara sekali baru ditaburi.

Perlahan, satu demi satu dari antara mereka mulai berhamburan meninggalkan area pemakaman. Menyisakan 5 orang yang masih setia memandangi pusara itu. Pusara yang mengubur jenazah dari seorang sahabat mereka, bersamaan dengan semua kenangan bersama orang di dalam sana. Pusara yang juga menjadi tempat peristirahatan terakhir untuk dia.

Mereka adalah Gevan, Arkan, Satria dan Cakra serta Gea. Dan orang di dalam sana, adalah Erland. Erland, sahabat yang sudah menjadi keluarga bagi mereka, yang mau dengan sukarela membagi tawa dan candanya. Cowok yang selama ini selalu menunjukkan senyumnya kepada teman-temannya, namun di waktu yang sama, ia menyembunyikan semua sendu, lara dan masalahnya seorang diri. Acara pemakaman Erland hanya dihadiri oleh Gevan, Arkan, Gea, Satria dan Cakra serta beberapa teman dekat mereka yang lainnya. Tidak ada satupun keluarga Erland yang hadir, karena memang setelah kematian Ayahnya, Erland hidup sebatang kara.

Satria duduk berjongkok di samping nisan berwarna hitam, yang ditengahnya tercetak ukiran nama yang dibuat sedemikian rupa. DERLANDO MAHAWIRA namanya. Nama yang kini hanya dapat disebut tanpa kelihatan wujudnya.

"Gue masih belum percaya lo pergi secepat ini. Semua berasa mimpi buat gue," lirih Satria menyentuh nisan itu.

Ya, sejak kejadian dimana Erland ditemukan dalam truk yang bagian badannya sudah hancur, Erland yang tak lain adalah pengendara truk itu dinyatakan meninggal. Ia sempat dilarikan ke RS, namun sayang Tuhan berkehendak lain. Meskipun sebenarnya Erland meninggal karena kesan buruk, tetap saja rasa kehilangan begitu menyelimuti mereka.

"Gue sebenernya kecewa sama lo, Land. Gue marah sama lo. Andai lo masih ada, gue pengen banget nonjok muka lo itu! Tapi mau gimana pun elo, lo itu tetep sahabat gue. Semoga lo tenang di sana, Land," Gevan berucap antara marah, kecewa dan sedih. Jika bisa jujur, Gevan sangat kecewa pada Erland setelah mengetahui jika cowok itu lah yang menjadi salah satu penyebab Sandra saat ini koma. Namun tak bisa dipungkiri ia jauh lebih merasa kehilangan sosok Erland.

Arkan hanya diam tak ingin mengangkat suaranya. Namun apa yang dirasakan cowok itu dapat digambarkan dari ekspresi wajahnya yang kusut. Ia pun sama halnya dengan Gevan, Satria dan Cakra. Kelimanya memang sudah bersahabat sejak SMP. Kecuali Cakra, cowok itu adalah teman masa kecil Erland.

"Lo jahat banget sih, Land. Lo pergi nggak ngajak gue. Lo marah sama gue karena gangguin lo mulu? Gue janji nggak akan isengin lo lagi asal lo nggak ninggalin gue gini, Land!" racau Cakra mencak-mencak. Diantara yang lainnya, Cakra lah yang paling berat untuk melepas kepergian Erland. Bahkan sejak awal pemakaman, cowok itu tidak henti-hentinya menitikkan air mata.

BROKEN SANDRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang