Comeback with me again xixi.
Apa kabar kalian? Semoga kalian baik-baik aja di pembuka tahun ini:)Yuk langsung baca, votmen nya ditunggu hehe😊
__________________________________Datang dan pergi adalah bagian dari perjalanan hidup yang Tuhan atur untuk kamu jalani. Kamu tidak berhak marah apalagi kecewa.
∆∆∆
Flashback on.
"Apa yang ingin anda katakan? Saya tidak punya banyak waktu!" cowok itu yang tak lain adalah Ivander berucap dingin pada lawan bicaranya.
"Kau masih saja sombong," sang lawan bicara berbicara tak kalah dingin. Kedua insan itu saling melempar tatapan sinis.
"Masih banyak hal yang lebih penting yang harus saya urusi daripada berbicara dengan anda!" ketus Ivander menatap lawan bicaranya tajam.
"Mr. Leknard, dari dulu kau tidak pernah berubah. Berapa banyak lagi waktu yang habiskan sia-sia agar kau menyadari kesalahanmu? Apa sampai kau menutup matamu untuk selamanya?" lawan bicaranya terkekeh mengejek pada Ivander. Ivander mengepalkan tangannya kuat, merasa terhina dengan ucapan orang itu.
"Saya rasa, tidak ada lagi hal yang ingin dibicarakan. Daripada waktu saya terbuang sia-sia, lebih baik saya pergi!" kursi yang diduduki Ivander berdecit saat terdorong oleh pergerakan pria itu.
"Hei, begitukah caramu berbicara pada kakak iparmu sendiri? Duduklah!" lawan bicaranya yang tak lain adalah Zoe berucap pada Ivander. Ivander mau tak mau kembali mendudukkan dirinya. Ia menatap Zoe angkuh sembari memperbaiki kerah jas hitamnya.
"Langsung saja pada intinya!"
"Apakah kau tau bagaimana keadaan Sandra, putrimu?" tanya Zoe to the point.
"Saya tidak tahu dan tidak akan pernah mau tahu. Buat apa saya mengurusi anak sialan itu!" sombong Ivander menatap sengit pada Zoe. Zoe terkekeh geli, seolah uang dikatakan oleh Ivander adalah lelucon.
"Kau terlalu naif, Mr. Leknard. Kau membodohi dirimu sendiri. Jika kau tidak perduli padanya, lalu untuk apa kau mengirimi mata-matamu untuk mengawasinya? Beberapa kali kau juga melewati sekolahan Sandra hanya untuk melihat keadaan gadis itu," todong Zoe yang memang sering melihat Ivander mengawasi Sandra dari jauh. Zoe dibuat bingung, jika memang Ivander ingin mengetahui keadaan Sandra, mengapa tidak langsung mengunjunginya saja. Lagian Sandra itu putri kandungnya.
Ivander diam tak menjawab. Ia sama sekali tak menduga jika Zoe mengetahui tindakannya.
"Kenapa kau diam? Apakah aku salah bicara?"
"Saya sama sekali tidak perduli dengannya! Saya hanya mewanti-wanti jika saja anak itu melakukan hal yang bisa merusak nama baik saya!" kilah Ivander mengelak.
"Sepertinya itu tidak akan terjadi. Kalaupun Sandra melakukan hal memalukan, itu sama sekali tidak akan merusak nama baikmu sebagai orangtuanya. Karena semua orang tidak mengetahui jika dia adalah putri dari seorang Ivander Leknard. Bukankah kau yang selalu menutupi fakta itu? Sandra adalah putri keluarga Leknard yang terasingkan!" Ivander kembali bungkam. Ia tak tau seperti apa membalas ucapan kakak iparnya itu.
"Sudahi saja kemunafikanmu. Kau hanya perlu mengakui, jika kau peduli dan menyayangi putrimu itu. Kau tidak akan rugi jika mengatakan hal itu. Kau tau Sandra sangat menyayangi Papa brengseknya ini. Apakah kau tau jika selama ini dia sangat ingin dipanggil anak olehmu?" cerocos Zoe menatap tajam pada Ivander.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN SANDRA (END)
Fiksi RemajaDia datang menaburkan banyak warna indah dalam hidupku. Namun aku lupa, bahwa kelabu juga bagian dari warna. Namanya Cassandra Liora. Seorang gadis dengan kisah kelam di masa lalunya yang mengubahnya menjadi sosok dingin tak tersentuh. Hingga rahas...