Dia datang menaburkan banyak warna indah dalam hidupku. Namun aku lupa, bahwa kelabu juga bagian dari warna.
Namanya Cassandra Liora.
Seorang gadis dengan kisah kelam di masa lalunya yang mengubahnya menjadi sosok dingin tak tersentuh. Hingga rahas...
Taburi bintang please:) Silahkan kalau mau ngasih Krisan. Makasih:)
HAPPY READING:)
__________________________________
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seseorang bisa tampak mencintai padahal nyatanya tidak. Lalu apa yang membuat ku percaya bahwa kau tidak seperti itu?
- Cassandra -
∆∆∆
🎶🎶 Terakhir ku tatap mata indah mu di bawah bintang-bintang. Terbelah hatiku antara cinta dan rahasia.
Ku cinta padamu namun kau milik sahabat ku dilema,hatiku Andai ku bisa berkata sejujurnya.
Jangan kau pilih dia. Pilihlah aku yang mampu mencintamu lebih dari dia
Bukan ku ingin merebut mu dari sahabat ku.
Namun kau tahu cinta tak bisa tak bisa kau salahkan.
Prok prok prok!
Arkan mengehentikan nyanyiannya saat mendengar gemuruh tepuk tangan memenuhi pendengarannya. Ia menoleh. Pelakunya tak lain adalah, teman-temannya dan dua orang gadis yang berjalan ke arahnya.
"Anjir,si Arkan galau," Heboh Cakra mendudukkan diri, yang disusul oleh yang lainnya.
"Lo galauin cewek,Ar? Gilak gue kira si Arkan nggak demen ma cewek," Sambung Erland tak kalah heboh.
Sementara Arkan,ia hanya mendengus sebal,menarik tudung Hoodie nya hingga menutupi wajah tampannya. Mereka pikir Arkan bukan pria normal? Yang benar saja.
"Lo punya cewek,Ar?" Kepo Gevan yang tak di jawab oleh si empunya nama.
"Kira-kira siapa ya cewek yang disuka sama Arkan. Keren juga tuh cewek," Ucap Satria dengan wajah khas orang berpikir.
"Gue lah. Siapa lagi," Ucap gadis berambut pirang,bangga. Siapa lagi kalau bukan Algea?
"Najis anjir,gue bukan rakyat lo," Ujar Cakra tak terima.
"Lo pikir gue nggak?" Pelotot Gea tajam.
"Masa sih Arkan punya cewek. Nggak percaya gue. Secara kan Arkan orangnya kayak es gini," Ungkap Gevan menghiraukan kedua human dengan keterbatasan achlak yang sedang berargumen itu.