Part | 36 Masa lalu Sandra

1.7K 235 79
                                    

Disaat orang lain bersandar dalam kehangatan dan kasih sayang, malah kerinduan dan kesepian yang menemani ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disaat orang lain bersandar dalam kehangatan dan kasih sayang, malah kerinduan dan kesepian yang menemani ku.

- Cassandra -

∆∆∆

Dorr!

Untuk kesekian kalinya, bunyi tembakan pelatuk pistol itu kembali terdengar, memekakkan telinga seorang cowok yang menatap jengah kepada gadis yang masih setia memainkan pistol kesayangannya. Namun cowok itu tak mau ambil pusing, ia dengan santai berputar-putar di kursi gaming nya sembari bersiul-siul ria. Ia tahu bahwa gadis di depannya itu sedang dalam mood yang hancur, jika ia ikut andil maka sudah dipastikan nyawa nya yang menjadi taruhan. Lebih baik mencari aman bukan? Daripa--

Dorr!

"Ya ampun,Sa. Lo mau bunuh gue!? Kalau tuh peluru kena kepala gue gimana huh!" Xavier mengelus-elus dadanya kaget saat sebuah peluru nyaris mengenai sisi wajahnya. Nafasnya terdengar tak beraturan saking kagetnya. Sedikit saja ia bergerak, pastilah benda berukuran sangat kecil itu akan dengan senangnya menghantam kepala Xavier.

Sandra mengedikkan bahunya tak perduli. "Lo nyusahin,"

"Perasaan gue dari tadi diem aja. Darimana nya gue nyusahin elo?" Xavier mendelik tak suka.

"Intinya lo nyusahin," Sandra berucap dengan wajah datar andalannya. Gadis itu melanjutkan permainannya dengan benda kecil namun mematikan itu.

"Gue nggak denger, gue make kacamata," ucap Xavier pelan, memasang wajah yang hujatable.

Dorr!

"Apa sih, Sa?" Kesal Xavier saat lagi-lagi dirinya menjadi sasaran dari mainan sepupunya itu.

"Gue kesel, kesel banget tau nggak sih!" Ujar Sandra menggebu-gebu sembari meletakkan pistolnya dengan kasar ke atas meja.

"Jangan tanya kenapa! Gue juga nggak tau kenapa gue kesel," ucap Sandra saat melihat Xavier membuka mulutnya hendak berbicara.

Xavier yang mendengarnya, terpaksa kembali menyatukan bibir atas dan bibir bawahnya. "Lo kenapa sih, Sa?" tanya Xavier hati-hati.

Sandra tak menjawab. Gadis itu hanya memandang nyalang ke depan.
Xavier yang tak mendapat jawaban, segera melangkahkan kakinya mendekati Sandra.

"Lo sepupu gue,Sa. Lo bisa berbagi masalah lo ke gue. Kalaupun gue nggak bisa nyelesaiin masalah lo, setidaknya gue bisa ngurangin beban lo," Xavier menepuk pundak Sandra.

Sandra menoleh, menatap tangan Xavier yang menempel di pundaknya lalu menepisnya kasar.

"Gevan udah tau rencana gue," Sandra menghembuskan nafasnya gusar. Ia mendudukkan bokongnya di kursi gaming tempat Xavier tadi.

BROKEN SANDRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang