Dia datang menaburkan banyak warna indah dalam hidupku. Namun aku lupa, bahwa kelabu juga bagian dari warna.
Namanya Cassandra Liora.
Seorang gadis dengan kisah kelam di masa lalunya yang mengubahnya menjadi sosok dingin tak tersentuh. Hingga rahas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kenyamanan yang sesungguhnya itu adalah pelukan hangat dari seorang sahabat yang selalu ada saat kau membutuhkannya.
- Cassandra -
∆∆∆
Menyembunyikan wajah diantara tumpukan bantal guna untuk meredam Isak tangis, memberi sedikit jeda perasaan yang selalu tersiksa oleh keadaan.
Itulah yang kini dilakukan oleh Sandra. Berdiam diri dengan dua sungai kecil yang mengalir tenang di kedua pelupuk matanya. Tersenyum pilu kala perasaannya semakin sesak bak dihantam beban yang begitu berat.
"Udah selesai blom nangisnya? Lama bener," kesal Gea yang sedari tadi menunggu Sandra menyelesaikan acara tangisnya. Bahkan kamar Sandra kini dipenuhi oleh sampah bungkus makanan ringan bekas makanan Gea.
Sandra menoleh, bahkan dengan mata berair pun ia masih bisa memperlihatkan tatapan tajamnya.
"Udah siap buat cerita?" tanya Gea tenang menghiraukan tatapan tajam yang dihunuskan oleh Sandra.
Sandra mengangguk. Ia menarik ingusnya, kemudian membersihkan sisa air yang berada di sudut matanya.
Gadis itu menoleh kepada Gea, perlahan menceritakan alasan di balik kesedihannya.
Flashback on.
"Siapapun lo, urusan lo sama gue. Jangan pernah sangkutin orang disekeliling gue, sialan," maki Sandra kepada orang di seberang sana.
"Kenapa? Aku hanya hanya ingin bermain dengannya, darling," orang yang menjadi lawan bicara Sandra itu menyeringai.
"Damn shit! Lo sentuh dia, mati lo sama gue,"
Orang itu terkekeh. "Sepertinya kau sangat menyayanginya. Bagaimana dengan Ares? Kau sudah melupakan lelaki bodoh itu heum?"
'Ares..'
"Diem lo, bastard. Lo inget ucapan gue, sekali lo nyakitin dia pake tangan kotor lo, habis lo,"
