Part | 09 Kesempatan

2K 355 37
                                    

Makasih buat yang udh mau baca dan vote ceritanya:)
Buat sider juga makasih

Typo bertebaran.

Happy reading....

****

Semesta itu kejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semesta itu kejam. Dia menuntut mu bersikap seolah kau baik-baik saja, tanpa peduli akibat dari alur yang diciptakannya.

- Cassandra -

∆∆∆

"Nggak gimana-gimana" ujar Sandra santai.

Gevan mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa?"

"Candaan Lo garing soalnya."

"Kalau seandainya gue emang cinta sama lo?"

"Ngelawak Lo?"

Gevan terdiam. Lelaki itu menghembuskan nafasnya panjang. "Gue serius,Ra. Gue cinta sama lo."

"Van.."

"Gue cinta sama lo,Ra." ulang Gevan meyakinkan.

"Lo nggak boleh cinta sama gue. Gue nggak bisa ngebales perasaan lo." ujar Sandra dingin.

"Hati nggak bisa di pilih,Ra.
Perasaan gue tumbuh dengan sendirinya. Dan lo nggak bisa ngelarang gue buat cinta sama lo."

"Gue nggak bisa,Van. Gue nggak ada perasaan sama Lo."

"Plis kasih gue kesempatan,Ra. Kasih gue ruang buat hadirin cinta di hati Lo buat gue." ujar Gevan menggenggam kedua tangan Sandra.

Sandra menghentakkan tangan Gevan "Gue nggak ada rasa sama lo. Lo nggak bisa maksa gue,Van. Atau lo sendiri yang nantinya sakit hati."

"Gue mohon,Ra. Give me a chance. Gue siap manggung semua konsekuensinya."

Sandra mengangguk pasrah lalu tersenyum miring. "Gue kasih lo kesempatan. Tapi gue nggak tau,gue bisa bales perasaan lo atau nggak." Ucapnya pelan.

"It's okay. Gue bakal berusaha buat Lo cinta sama gue." ucap Gevan mendekap tubuh Sandra.

"Jadi?" tanya Gevan melepaskan pelukannya. "Lo mau kan jadi pacar gue?"

Sandra diam kemudian menganggukkan kepalanya perlahan.

"Gitu aja? Romantisan dikit ngapa,Van." gurau Sandra sedikit tak tega dengan ekspresi senang Gevan.

Gevan terkekeh. Lalu mengecup lembut puncak kepala Sandra.
"Kalau Lo udah cinta sama gue,gue bakal nembak lo yang romantis."

Sandra hanya mengangguk mengerti.

"Gue antar balik ya. Keburu sore." Tutur Gevan.

***

Hari ini hari Minggu yang biasa orang-orang sebut weekend. Jika kebanyakan orang menghabiskan waktunya dengan berlibur ke pantai atau sekedar berkumpul bersama keluarga dengan ditemani beberapa snack ringan sembari bercengkrama ria,lain lagi dengan seorang gadis yang kini sedang berada di depan sebuah makam dengan beberapa tangkai bunga anyelir dua warna dan anyelir putih di tangannya.

"Hai Ares. Maafin Lio ya baru bisa dateng sekarang." Sandra duduk di samping pusara itu.
Senyum terbit di wajah gadis cantik itu saat menatap batu nisan yang terbuat dari porselen. Namun tak bisa dibohongi, manik mata gadis itu tak memancarkan cahaya kebahagiaan sesuai dengan senyum yang diterbitkannya. Hanya ada sinar redup yang memantulkan sendu dan kekosongan. Perlahan,kabut tipis nan transparan mulai menyelimuti matanya.

"Ares lagi apa disana?" tanya Sandra yang tentu saja tidak mendapat balasan.

"Ares pasti udah seneng banget. Lio pengen bareng Ares. Lio capek harus pura-pura kuat. Lio nggak bisa terus-terusan mendem rasa sakit Lio." Gadis itu merasakan sesak di dadanya.

"Lio nggak kuat, Lio butuh Ares. Lio hanya mau Ares." Racau gadis itu. Hingga tanpa sadar, butiran kristal bening berjatuhan dari pelupuk matanya.

Sandra mendongak, berharap air matanya berhenti mengalir.

Dari dulu bahkan sampai sekarang pun,hanya pada Ares Sandra menunjukkan sisi rapuhnya dan menceritakan semua kesedihan yang dialaminya. Dulu Ares selalu memberikan kekuatan dengan kata semangat. Ares adalah kekuatan bagi Sandra.

Sandra hanyalah batu kecil yang bersembunyi di balik karang yang kuat nan kokoh. Karang yang selalu melindunginya dari terjangan ombak bahkan badai sekalipun. Namun setelah batu karang itu --Ares-- pergi,Sandra yang seumpama batu kecil yang terombang-ambing oleh ombak besar,ombak yang dapat menghancurkannya kapan saja.

'Lio harus janji. Lio nggak boleh lemah. Kamu harus kuat. Kamu harus buktiin sama orang-orang,bahwa kamu nggak seburuk yang mereka pikirkan. Kamu harus berjuang tanpa aku.. Ares sayang Lio.' Sandra teringat perkataan Ares sedetik sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya.

"Aku nggak b..bisa,aku nggak sanggup Ares." Suara Sandra bergetar.

"Lio mau langgar janji Lio,Lio mau nyusul Ares aja."

Sandra memukul dada nya berkali-kali, dengan harapan sesak di dadanya sedikit berkurang.

"Nggak! Lio nggak akan nyerah. Lio akan bertahan demi Ares. Lio nggak boleh lemah." Sandra meyakinkan dirinya sendiri sembari membersihkan air matanya menggunakan punggung tangannya.

Sandra mengerjabkan matanya. "Lio bawa bunga buat Ares." Sandra lantas meletakkan setangkai bunga Anyelir berwarna merah di samping batu nisan.

" Sandra lantas meletakkan setangkai bunga Anyelir berwarna merah di samping batu nisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunga anyelir merah memiliki makna 'aku tidak akan melupakanmu '

"Lio nggak akan pernah lupain Ares. Ares akan selalu jadi satu-satunya pemeran dalam cerita yang Lio tulis. Ares selalu ada di hati Lio."

Lalu tangan gadis itu beralih mengambil tangkai bunga Anyelir dua warna dan meletakkannya di samping bunga anyelir merah.

Lalu tangan gadis itu beralih mengambil tangkai bunga Anyelir dua warna dan meletakkannya di samping bunga anyelir merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" I can't be with you." ucap Sandra pelan. Sandra merasakan paru-paru nya terhimpit seakan pasokan oksigen semakin menipis.

Bukan tanpa alasan Sandra memberikan bunga anyelir dua warna, melainkan karena Bunga tersebut mengandung makna ' aku tidak bisa bersamamu'

BROKEN SANDRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang