Halo gaiseuu-!
Apa kabar kalian?:)Spam emot kuning yuk.
Biar cerah dikit. Jgn kayak hidup Sandra yang suram banget huhu:(:/Berdosa banget akutuu nyinyirin tokoh sendiri😭😂
Langsung baca skuy.
Satu votmen dari kalian, seribu semangat untukku eyakss:)♥️__________________________________
♛♛♛
Jika pertemuan diikuti dengan perpisahan. Aku berharap kesedihan dihadiahi dengan kebahagiaan. Semoga saja.
-Cassandra-
∆∆∆
Gadis itu membuka matanya perlahan. Tangannya refleks terulur untuk menyentuh kepalanya yang terasa sedikit pusing. Sepertinya pengaruh obat bius itu belum menghilang sepenuhnya. Sandra menolehkan kepalanya ke kiri dan kanan, membuat gadis itu terlonjak kaget melihat ruangan tempatnya saat ini yang seluruhnya dipenuhi benda-benda berwarna hitam pekat. Langit-langit kamarnya, dinding bahkan hingga kasur yang ia tiduri pun berwarna hitam. Sandra bergidik, apa ada orang yang dapat tidur dengan nyaman di tempat seperti ini?
"Gue dimana?!"
"Sttt, kamu di rumah uncle," Sandra menoleh pada sumber suara. Ditemukannya seseorang yang berdiri di sebelah pintu bercat hitam, tengah bersandar pada daun pintu dengan kedua kakinya yang ditekuk bak model profesional.
"Uncle Zoe?" tebak Sandra merasa tidak asing lagi dengan sosok itu.
"Kenapa Sandra bisa di sini?" tanya Sandra bingung, sembari menatap sosok itu dengan raut bertanya.
"Uncle yang membawamu ke sini," Sandra mengerutkan keningnya. Bagaimana bisa Zoe membawanya kemari. Setelah mengingat kejadian yang baru dialaminya, Sandra teringat suatu hal.
"Jangan bilang kalau uncle yang_" todong Sandra tepat sasaran.
"Tepat sekali,"
"Kenapa harus gitu sih, uncle. Sandra kirain siapa," Sandra mencebikkan bibirnya kesal.
"Uncle hanya tidak ingin jika kau nekat melompati jembatan itu,"
"Ck! Sandra nggak sebodoh itu buat bunuh diri, uncle!" bibir Sandra mengeluarkan decakan sebagai pertanda kekesalannya pada pamannya itu.
"Oh ya? Lalu siapa yang dulu selalu melakukan percobaan bunuh diri hum?"
Skakmat!
Sepertinya Sandra lupa jika pamannya itu selalu menguntit dirinya, bahkan dengan rela menghabiskan seluruh waktunya untuk memata-matai dirinya. Entah Zoe yang terlalu mengkhawatirkan Sandra atau bagaimana.
"Y-ya itu kan dulu, uncle!" hardik Sandra memberi pembelaan.
"Jika dulu kau melakukannya, maka tidak tertutup kemungkinan kau akan melakukannya kembali. Benarkan?" Sandra merotasikan matanya malas, tak ingin melanjutkan adu bacot dengan Zoe, karena pastilah pamannya itu tidak akan pernah mau kalah. Paman dan keponakan itu saling diam, dengan tatapan Zoe yang tidak pernah lepas dari Sandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN SANDRA (END)
Teen FictionDia datang menaburkan banyak warna indah dalam hidupku. Namun aku lupa, bahwa kelabu juga bagian dari warna. Namanya Cassandra Liora. Seorang gadis dengan kisah kelam di masa lalunya yang mengubahnya menjadi sosok dingin tak tersentuh. Hingga rahas...