Ada yang kecewa, tapi tidak tau caranya mengungkapkan.
- Gevano -
∆∆∆
Brakk!
Bunyi keras itu disebabkan oleh Arkan yang mendorong kuat tubuh seorang gadis hingga membentur dinding toilet. Emosi yang bergejolak begitu kentara dalam raut wajah Arkan, terlihat dari netra cowok itu yang berkaca-kaca menahan amarahnya. Sementara gadis di hadapannya tampak menahan sakit di punggungnya, hanya bisa menelan ludahnya gugup takut-takut cowok itu akan lepas kendali.
"Elo kan yang udah bocorin semuanya!?" Arkan mengerang tertahan.
Auri menggelengkan kepalanya berusaha untuk memusnahkan rasa takut yang mulai menggerogoti.
"Bukan gue!" bantah Auri memberitahukan kebenaran.
Arkan berdecih sinis. "Kalau bukan elo siapa lagi hah?"
"Heh dengerin ya, gue nggak sejahat itu buat bongkar masa lalu Sandra," Auri memberi bantahan terhadap tuduhan Arkan.
"Terus lo kira gue percaya? Gue nggak akan ketipu sama cewek uler kayak lo," geram Arkan menunjuk-nunjuk wajah Auri.
"Lo kenapa sih selalu nuduh gue? Asal lo tau, bukan gue yang bocorin semuanya, sialan. Dan elo nggak berhak buat hakimin gue karena elo nggak punya bukti buat nuduh gue!"
"Bukti? Gue nggak perlu bukti. Karena tanpa bukti pun gue udah yakin kalau elo pelakunya. Karena hanya elo yang tau tentang masa lalu Sandra!" Arkan berucap dengan tangan yang terkepal kuat hingga buku-buku jarinya tampak memutih.
"Berapa kali lagi gue harus bilang kalau bukan gue pelakunya!?" bentak Auri habis kesabaran. Nafas cewek itu terdengar tak beraturan.
'Lagian siapa sih yang udah bocorin tentang masa lalu Sandra?' batin Auri bingung. Jujur saja, Auri tidak pernah berniat untuk membocorkan rahasia Sandra. Selama ini, ancamannya hanya gertakan semata.
Arkan memandang remeh wajah Auri. Tentu saja cowok itu tidak akan percaya dengan ucapan Auri.
"Jangan lo pikir karena lo cewek, gue nggak akan berani ngapa-ngapain elo," Arkan memajukan langkahnya memangkas jarak dengan Auri. Membuat Auri juga ikut memundurkan langkahnya. Tentu saja Auri sangat ketakutan, apalagi jika melihat lukisan senyum devil yang ada di wajah Arkan.
"Lo mau ngapain, shit!" tanya Auri was-was. Arkan semakin melebarkan seringainya. Ia mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, dan mengangkatnya tepat di depan wajah Auri.
Glek!
Auri menelan ludahnya kasar saat melihat pisau berukuran kecil di genggaman Arkan, namun terlihat sangat tajam. Bahkan mata pisau itu saja terlihat mengkilap.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN SANDRA (END)
Novela JuvenilDia datang menaburkan banyak warna indah dalam hidupku. Namun aku lupa, bahwa kelabu juga bagian dari warna. Namanya Cassandra Liora. Seorang gadis dengan kisah kelam di masa lalunya yang mengubahnya menjadi sosok dingin tak tersentuh. Hingga rahas...