Part | 41 Musuh dalam selimut

1.5K 224 57
                                    

Egois, satu kata yang dapat menghancurkan banyak hal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Egois, satu kata yang dapat menghancurkan banyak hal.
Termasuk kebersamaan.

- Cassandra -

∆∆∆

Hari ini, kali ketiga sejak terbongkarnya masa kelam Sandra, gadis itu belum juga menampakkan dirinya, juga tidak lagi pernah masuk sekolah. Dan hal itu sukses membuat Gevan mengkhawatirkan keadaan Sandra.

Gevan sudah menelepon nomor Sandra berkali-kali, namun suara gadis itu tak kunjung muncul di pendengarannya.

"Woi, Van! Ngupi napa ngupi. Diem-diem bae, tar kesambet lho," celetuk Cakra yang duduk berselonjor di lantai kelas sembari kipas-kipas manjahh menggunakan kipas angin berwarna pink yang entah darimana datangnya.

"Tau tuh. Itu mulut juga ngapa mangap mulu dah. Mingkem, Van mingkem. Kebanjiran tar nih kelas," sahut Erland melempar kertas yang digulung lusuh pada Gevan.

"Maklum aja gais, lagi galo diaa," menaikkan sebelah kakinya ke atas meja, Satria ikut menimpali.

Gevan berdecak kesal, kemudian melempar kembali gulungan kertas itu pada Erland hingga mendarat sempurna di kepala ganteng cowok itu.

"Sandra nggak ada kabar," beritahu Gevan tak bersemangat. Pandangan cowok itu masih terpaku pada handphone di genggamannya.

"Lo udah coba hubungi?" tanya Satria ikut cemas.

Gevan mengangguk tak minat. "Nggak diangkat,"

"Mungkin dia masih butuh waktu buat sendiri. Lo pada harus ngerti kondisinya dia," bijak Erland.

"Si Erland ada benernya. Sekarang kita lebih baik ngedukung dia biar nggak down," Cakra berbicara menyetujui ucapan Erland, yang diangguki oleh Satria.

Dalam diamnya, Arkan menangkap seseorang yang tersenyum miring dengan ekor matanya. Sosok yang berada dalam circle pertemanan mereka, yang sejak awal sudah dicurigai oleh Arkan. Orang itu buru-buru menormalkan ekspresinya saat sadar tengah diperhatikan oleh Arkan.

***

Brakk!

Sandra menoleh kaget saat tiba-tiba pintu ruangannya dibuka dengan kasar. Disana, Arkan, Gea dan juga Xavier tengah berdiri memandangnya, dengan seorang cowok yang berada di apitan tangan Xavier. Sandra menyernyit saat melihat cowok yang dikenalinya itu didapatinya beberapa luka lebam di wajahnya.

"Lo pada ngapain? Dia juga ngapain lo bawa ke sini?" dingin Sandra dengan nada menusuk. Netranya menyorot cowok itu, yang balik menatap Sandra namun dengan tatapan...tidak suka?

"Dia dalang yang udah bocorin tentang masa lalu lo," ucap Gea to the point. Sandra terhenyak tak menyangka.

"Apa?" beo Sandra tidak ngeh.

BROKEN SANDRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang