Puncak tertinggi dari mencintai adalah saat kau mampu mencintai seseorang tanpa harus memilikinya.
- Arkana Mahaprana -∆∆∆
Kringg!
Suara bel istirahat itu begitu menggema di telinga para murid SMA Airlangga, yang menciptakan kesenangan bagi mereka khususnya siswa kelas XI IPS 2. Bahkan ada yang terang-terangan berteriak hore, yang membuatnya mendapatkan pelototan tajam Bu Rani.
"Baiklah. Pelajaran kita sampai disini dulu. Kita lanjut dipertemuan berikutnya," ujar Bu Rani menutup pelajaran di kelas XI IPS 2.
"BAIK BUUU!" balas mereka bersamaan dengan suara kelewat nyaring. Maklum, mereka terlalu senang karena akhirnya istirahat yang ditunggu-tunggu telah di depan mata.
Bu Rani menatap mereka dengan bola mata memutar malas, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan kelas.
"Ra, gue lo duluan aja ke kantin, gue mau ke toilet dulu. Kebelet," pamit Gea sembari membereskan alat tulisnya dengan buru-buru, yang di balas Sandra dengan anggukan.
Dengan cepat, Gea berlari menuju toilet cewek. Sebenarnya tadi Gea ingin meminta izin kepada Bu Rani, tapi guru yang satu itu selalu berbicara sepanjang pelajaran. Sangat tidak sopan jika Gea memotong ucapan Bu Rani.
Bhuk!
Tubuh Gea hampir oleng saat badannya bertabrakan dengan seorang. Lebih tepatnya, seseorang itu menabrak tubuh Gea.
"Apaan sih lo? Mau cari ribut sama gue hah?" semprot Gea menatap si pelaku yang hampir membuatnya terjatuh.
"Gue mau ngomong sama lo," orang itu berujar sembari meletakkan kedua tangannya di sisi pinggangnya.
"Terus ini namanya apa kalau bukan ngomong? Nganu?" balas Gea tak bisa santai.
"Lo punya dendam sama gue? Sebagian mulu perasaan kalau liat gue," ucap orang itu yang tak lain adalah Auri.
"Muka lo kayak Mak lampir. Bawaannya gue pengen nyakar tuh muka," balas Gea menggerakkan tangannya menirukan harimau yang tengah mencakar musuhnya.
"Bodo amatlah. Intinya gue pengen ngomong serius,"
"Gue mau pipis dulu minggir lo," Gea mendorong bahu Auri, hingga tubuh gadis itu merapat ke dinding. Auri mendengus melihat Gea yang telah masuk ke dalam toilet. Ia memutuskan untuk menunggu Gea selesai menuntaskan hukum alamnya.
"Lama banget sih. Lo pipis atau ngapain," sewot Auri menatap garang ke arah Gea yang baru saja keluar dari toilet.
"Like-like gue dong. Kok lo sewot. Buruan mau ngomong apaan, gue nggak ada waktu buat ngobrol sama Mak lampir kayak lo,"
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN SANDRA (END)
Novela JuvenilDia datang menaburkan banyak warna indah dalam hidupku. Namun aku lupa, bahwa kelabu juga bagian dari warna. Namanya Cassandra Liora. Seorang gadis dengan kisah kelam di masa lalunya yang mengubahnya menjadi sosok dingin tak tersentuh. Hingga rahas...