Part | 11 Pengintai

1.8K 330 21
                                    

Thank u more buat yang masih mau baca cerita buatan author labil nii:"))

Klo ada typo dibenerin yaww. Jgn didiemin. Didiemin itu sakit taukk:v

HAPPY READING!

_____________________________

Jika tidak bisa terlihat kuat, setidaknya jangan terlihat lemah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika tidak bisa terlihat kuat, setidaknya jangan terlihat lemah

- Cassandra -

∆∆∆

Sepeninggalan Satria, Gevan datang ke parkiran dan mengantar Sandra sampai ke rumahnya.

Saat ini,Sandra duduk termenung di bibir ranjangnya. Pikirannya masih sibuk mencerna setiap perkataan yang tadi dilontarkan oleh Satria.
Sandra sedikit menyesal karena telah mengulur waktu untuk mengetahui kejadian yang terjadi kala itu,dan telah menaruh curiga bahkan menuduh Satria sebagai penyebab kematian Callista, kakaknya.

'orang yang menyebabkan kematian Callista adalah orang yang sama dengan dalang dibalik pembunuhan Ares'

Sandra meremas sprei waterproof yang didudukinya saat mengingat sepenggal ucapan Satria. Matanya berkaca-kaca menahan amarahnya yang membludak. Kebenciannya terhadap 'orang itu' semakin meningkat.

Sandra berdiri dari tempatnya kemudian berjalan ke arah tembok yang terdapat papan sasaran diatasnya.

Tangan Sandra meraih anak panah, kemudian mengarahkannya ke tengah papan sasaran itu, dimana terdapat sebuah foto lelaki yang berusia sekitar 23 tahunan.

Hap!

Anak panah itu menancap sempurna di dada bagian kanan lelaki tersebut, tepat dimana letak jantungnya berada.

"Lo harus ngerasain apa yang gue rasain." desis Sandra mengepalkan tangannya, hingga tanpa sadar setetes air matanya turun.

Drrrtt drrrt.

Dering telepon itu mengalihkan perhatian Sandra. Ia berjalan mendekati kasurnya lalu meraih ponselnya.

"Hm"

"............."

"Gue nggak bisa."

"........."

"Lo aja yang ngurusin."

"......"

Sandra mendengus. "Otw."

Dengan cepat Sandra menyambar jaket kulit berwarna hitam lalu memakainya, kemudian mengambil kunci motor dan berjalan keluar kamarnya.

Setelah memakai boots high heels berwarna hitam,Sandra lalu menaiki motornya. Gadis dengan rambut panjang itu mengendarai motor Kawasaki hitamnya,setelah lebih dulu memakai helm full face yang tersampir di salah satu sisi stang motor.

Kerumunan kota Jakarta dengan banyaknya kendaraan yang melintas menyebabkan kemacetan,menjadi pandangan pertama yang Sandra lihat.

Tak ingin berlama-lama berdiam diri diantara padatnya kendaraan-kendaraan,Sandra mencari jalan pintas agar bisa sampai ke tempat tujuannya tanpa harus terjebak macet.

'Begini lebih baik bukan?' batin Sandra saat sudah menemukan jalan yang lebih lengah.

Sandra mengendarai motornya dengan kecepatan rendah. Matanya sibuk mengamati keadaan sekitar.

'Kok gue ngerasa ada yang ngikutin ya?' Sandra membatin.

S

andra menghentikan motornya kemudian dengan cepat menolehkan kepalanya ke belakang.

Sandra menyernyit kala menangkap sesosok pria yang menggunakan pakaian hitam serupa jubah. Namun sosok itu lebih cepat menghilangkan diri.

Sandra melepas helm nya kemudian meraih ponselnya,dan mencari nama seseorang.

"Cari tau tentang orang yang selalu ngikutin gue."

Tut.

Sandra langsung memutuskan panggilan tanpa menunggu balasan orang yang menjadi lawan bicaranya.

Ting!

Tidak memerlukan waktu yang lama,orang di seberang sana sudah mengirim foto sosok pengintai Sandra,dengan beberapa informasi di bawahnya.

"Shit!" Sandra mengumpat saat melihat foto candid orang itu, sehingga tak bisa mengenali wajahnya. Juga informasi yang disampaikan tidak dapat memuaskan Sandra.

'Siapa sebenarnya orang itu?' dahi Sandra berkerut pertanda bingung.

Tiba-tiba raut wajah Sandra berubah,dengan bibir yang mengeluarkan smirk.

"Wanna play with me?" gumam Sandra lantas melesatkan motornya

***

BROKEN SANDRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang