Part |15 Sebuah janji.

1.8K 290 30
                                    

Periksa typo bareng yuu.

HAPPY READING:"))

***

Gue emang suka bercanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue emang suka bercanda. Tapi masalah perasaan,gue nggak pernah main-main.

- Algea -

∆∆∆

Cowok itu--Arkana membuang nafasnya kasar. Dia sudah bersumpah untuk tidak bertemu dengan gadis itu. Tapi sepertinya semesta tidak mendukungnya.

"Lo benar-benar jodoh gue. Fix ini mah." ucap Gea melompat girang.

Sepertinya,mulai hari ini tak ada lagi ketenangan Arkan di sekolah ini. Atau bisa jadi di luar sekolah.

"Assalamualaikum akhi ganteng calon imam nya Gea." Ujar Gea yang entah kapan sudah berada di sebelah Arkan.

"Jangan sentuh gue." Ujar Arkan dingin saat Gea hendak menyentuh tangannya.

Gadis itu justru terkekeh. "Iya deh maafin Gea. Entar juga kalau udah halal Gea bakalan nyentuh-nyentuh calon imam hihihi."

Arkan bergidik ngeri seakan gadis di sebelahnya ini adalah makhluk halus. "Jangan panggil gue calon imam."

"Trus maunya dipanggil Suami gitu? Entar aja deh kalau calon imam udah halalin Gea."

"Cewek Gilak."

"Gea itu tergila-gila karena calon imam taukk."

Arkan tak menggubris. Ia lebih memilih melanjutkan game online di handphonenya.

"Calon imam nggak lupa kan sama janjinya?" tanya Gea menatap Arkan.

Arkan yang mendengarnya menyernyit bingung,tak mengerti dengan ucapan gadis di depannya itu.

"Ish masa calon imam nggak inget sih?" Kesal Gea mengerucutkan bibirnya.

Walau tak berniat,Arkan mencoba mengingat-ingat. Seketika wajahnya kembali datar setelah mengingat maksud gadis itu.

Flashback on.

Dibawah langit jingga yang membentang luas, seorang cowok dengan Hoodie biru dongker, bersandar pada motornya,dengan kaki yang dimiringkan.

Arkan menghembuskan nafasnya berat. Menghabiskan waktu di luar rumah sudah menjadi kebiasaannya. Berangkat pagi-pagi,lalu dengan terpaksa pulang ke rumahnya pada saat hari berganti menjadi malam.

Arkan meneguk kasar air mineral di tangannya hingga menyisakan setengah dari isinya. Lantas dia membuang asal botol itu,hingga tanpa sengaja botol itu mengenai seseorang.

"Sshhh." Ringis Arkan kala botol yang ia lempar, terlempar kembali ke arahnya.

"Woi buang sampah tuh di tempatnya. Jangan asal buang sembarangan. Sakit tau kenak kepala gue." Omel seorang gadis mengalihkan perhatian Arkan.

BROKEN SANDRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang