Happy Reading 🎉
Starla duduk dibangkunya sembari memandangi topi milik Regal dengan pandangan hampa. Dia merasa sangat bersalah sekarang. Dia sudah berusaha melupakan Rigel dan belajar mencintai Regal, namun tetap saja tidak bisa. Walau wajah mereka sama, tapi tetap saja beda menurut Starla.
"Lo baik, lo perhatian, tapi kenapa gue nggak bisa mencintai lo, Gal?" gumamnya. "Gue sekarang ngerasa jadi orang yang jahat banget buat, lo. Nggak seharusnya gue nerima lo disaat gue masih suka sama Rigel."
Starla mengusap wajahnya kasar, dia kemudian mengarahkan pandangannya ke bangku Rigel. Namun, tidak ada orang disana, tidak ada tas Rigel juga. Bangku itu kosong, hanya ada teman sebangku Rigel saja.
Starla kemudian menggoyangkan lengan Aulia yang sedang asik bermain ponsel.
"Li," panggil Starla.
"Hmm, ada apa, La?" tanya Aulia tanpa menoleh.
"Rigel nggak masuk, ya?"
Aulia menoleh kearah bangku Rigel. "Iya, paling. Bangkunya juga kosong, coba lo tanya sama Dea."
Starla kemudian menghampiri Dea yang selaku sekretaris di kelas 12 IPA 2.
"Dea," panggilnya.
Dea yang sedang menulis jurnal kelas itu menoleh kearah Starla. "Iya, ada apa, La?"
"Rigel nggak masuk ... lagi?" tanya Starla.
Dea mengangguk, "iya. Tadi mama-nya nelpon gue, katanya Rigel sakit."
"Oh, yaudah gue balik ke bangku gue ya, De," ujar Starla yang dibalas anggukan oleh Dea.
Starla kemudian duduk dibangkunya, dia menyandarkan tubuhnya di kursi. Starla menggigiti ujung kuku-nya. Dia khawatir kepada Rigel, karena akhir-akhir ini Rigel sering absen dan alasannya pasti sakit.
Aulia melirik Starla sekilas, "kenapa lo keliatan gelisah banget, sih?"
"Rigel sakit," jawab Starla.
Aulia meletakkan ponselnya di meja, kemudian dia mengahadap kearah Starla. "Ya, terus kenapa? Apa urusannya sama, lo?" tanyanya, heran.
Mata Starla bergerak gelisah, sebisa mungkin dia terlihat biasa saja. "Y-ya, kan Rigel temen kita, Li. Ya, gue sedikit khawatir kalo dia sakit, dia juga akhir-akhir ini jarang masuk."
Aulia mengangguk acuh, "oh."
Starla kemudian melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul 8. "Kok Bu Lisa belum datang juga, sih?"
Aulia mengendikkan bahunya, "mungkin masih sibuk nonton video-nya Blackpink."
Starla terkekeh, dia melupakan kebiasaan gurunya itu.
Tak lama kemudian pintu dibuka secara kasar, membuat murid kelas 12 IPA 2 terkejut bukan main.
"WOI DINOSAURUS, NGAGETIN AJA LO!? MAU GUE SLEDING LO?!" teriak Dany, kesal.
Laki-laki yang bernama Dino selaku ketua kelas itu nyengir sambil menunjukkan dua jarinya yang membentuk peace. Dia kemudian berjalan menuju ke meja guru, dia menggulung buku yang entah milik siapa untuk ia jadikan sebagai mikrofon.
"Ekhem," Dino berdehem. "Jadi gini, guys ... "
Hening.
Semua murid menunggu kelanjutan ucapan Dino. Melihat raut wajah Dino yang terlihat serius itu membuat semua murid 12 IPA 2 penasaran.
"Nungguin, ya?" celetuk Dino dengan wajah super menyebalkan membuat semua murid menahan hasrat untuk menguliti Dino hidup-hidup.
Aulia melempar pulpen yang langsung di tangkap oleh Dino. Untung tidak terkena wajah tampannya, pikir Dino. "Cepetan ngomong, bego!? Udah kepo nih, gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL [END]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] "Dia laki-laki yang dulu mencintai ku dengan sangat tulusnya. Namun, aku sia-siakan keberadaannya karena ketidakpuasan ku dan segala ambisi ku tentang laki-laki lain yang lebih darinya. Padahal kenyataannya dialah yang terhebat." -Sta...