Happy Reading🎉
"Nanti kamu pulang duluan aja, ya?"
Regal menoleh kearah Starla yang baru saja berbicara itu, dia mengerutkan keningnya bingung. "Kenapa?"
"Aku mau keluar sama temen aku," jawab Starla.
"Cewek apa cowok?" tanya Regal.
"Cewek, Regal."
"Mau keluar kemana?"
"Rencananya mau ke mall, sih."
"Aku ikut kamu aja, deh," ujar Regal.
Starla melotot kemudian dia menggeleng cepat. "Nggak boleh, ini tuh quality time sama temen aku."
"Siapa nama temen kamu?" tanya Regal.
"Aulia Safira," jawab Starla ketus.
Regal tersenyum, kemudian dia mengangguk. "Yaudah, jaga diri baik-baik. Kalo ada apa-apa segera hubungin aku!"
Starla mengangguk. "Kenapa jaket kamu nggak dilepas? Biasanya juga dilepas waktu di parkiran," tanyanya heran.
"Ng-nggak papa ... dari tadi malem aku nggak enak badan, makanya pake jaket," jawab Regal sedikit gugup.
Starla mengangguk percaya. "Tapi kamu gapapa, kan?"
"Aku baik-baik aja," jawab Regal. "Yaudah, yuk aku anterin ke kelas kamu!"
"Ayok," jawab Starla.
Kemudian mereka pun berjalan menuju kelas 12 IPA 2.
🍂🍂🍂
Regal dan kedua sahabatnya memilih untuk membolos di Warjok sekarang. Mereka duduk melingkar di bangku yang biasa mereka duduki bersama Galang dkk.
"Lo udah punya pacar ya, Bang?" tanya Viga.
Regal mengangguk, dia menghembuskan asap rokoknya. "Iya."
"Wahh selamat ya, Bang. Semoga langgeng," ucap Galang.
"Amin, makasih, Lang."
"Traktiran dong, Bang!" ujar Viga.
"Iya, Bang!" sahut Tristan.
Regal terkekeh. "Yaudah, pesen sepuas kalian! Nanti biar gue yang bayarin."
"Woahh makasih, Bang," pekik Viga yang diangguki oleh Regal.
Mereka kemudian memesan makanan. Jelas mereka antusias, karena mendapat traktiran dari Regal.
Regal membuang putung rokok yang sudah habis kedalam asbak, kemudian dia menoleh kepada Doni yang sedari tadi melamun. "Woy! Ngapa lo, Don? Kok ngelamun mulu dari tadi?"
Doni mengerjap, dia kemudian menoleh kearah Regal dan menggeleng. "Gue nggak papa."
"Halah, kayak cewek aja lo, Bro. Kalo ditanya mesti jawab gapapa, sekiranya lo ada masalah, tuh, ngomong! Kita sebagai sahabat bakal dengerin curhatan hati seorang Doni, kok," cerocos Gio panjang lebar.
Doni berdecak. "Gue beneran gapapa!?" ucapnya dengan suara yang sedikit meninggi.
"Lah, kok ngamok?" cibir Gio.
"Udah, Gi. Mungkin Doni lagi badmood hari ini. Nanti juga curhat sendiri dia," ucap Regal menengahi, agar Gio tidak mengganggu Doni yang terlihat bete itu.
Gio mengangguk, kemudian dia memilih memakan mie yang di pesannya tadi. Setelah sekian menit keheningan menyelimuti mereka, akhirnya Doni pun angkat suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL [END]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] "Dia laki-laki yang dulu mencintai ku dengan sangat tulusnya. Namun, aku sia-siakan keberadaannya karena ketidakpuasan ku dan segala ambisi ku tentang laki-laki lain yang lebih darinya. Padahal kenyataannya dialah yang terhebat." -Sta...