CHAPTER 20

924 92 3
                                    

Happy Reading🎉

Saat ini Starla sedang duduk di bangku kantin sambil menunggu Rigel yang sedang memesan makanan. Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin, namun dia tak menemukan keberadaan Regal. Starla menggelengkan kepalanya, kenapa dia malah mencari Regal?

Tak lama kemudian ada seorang cewek yang menghampiri Starla, "Heh, nama lo Starla bukan?" tanya cewek itu, membuat semua pandangan tertuju kearah mereka berdua.

Starla menyernyit bingung, seingatnya dia pernah melihat cewek itu? Oh ya dia ingat, dia pernah melihat cewek itu kemarin yang menatapnya tajam dan yang dia bingungkan adalah kenapa cewek itu bisa tahu namanya?

"Iya, gue Starla. Kenapa emang?" tanya Starla kepada cewek yang bernama Mona itu, kenapa Starla bisa tahu? Dia membaca badge name cewek itu.

"Lo jadi cewek jangan murahan dong!? Semua lo embat. Nggak Regal, nggak Rigel semua lo deketin," sentak Mona.

Starla menatap Mona tajam. "Gue nggak murahan!" desisnya.

Mona tersenyum miring. "Oh ya? Buktinya lo kemaren sama Regal, terus sekarang sama Rigel, nggak sekalian aja semua cowok disini lo deketin juga?! Dasar gatel."

"Kenapa kalo gue deket sama si kembar? Mereka biasa aja tuh, kenapa lo yang sewot?!" kesal Starla.

Sekarang giliran Mona yang menatap Starla tajam. "Asal lo tau, gue udah deketin si kembar dari dulu, tapi mereka selalu ngehindar. Dan sekarang lo malah dengan mudahnya deket sama mereka?!"

Starla tersenyum miring. "Jadi, intinya lo iri sama gue?"

Mona kesal dengan ucapan Starla, dia kemudian mengambil jus alpukat di meja samping Starla, dan menumpahkan jus itu kepada Starla.

Starla terdiam. Alpukat? Sial, dia itu alergi terhadap buah alpukat.

Mona mendekat kearah Starla, kemudian dia menjambak rambut Starla hingga membuat wajah Starla menengadah keatas. Starla menutup matanya menahan rasa sakit di kepalanya akibat jambakan Mona.

"Lo tuh kalo di bandingin sama gue, nggak ada apa-apanya!? Lo tuh nggak pantes sama si kembar. Sadar diri aja, deh, lo!?"

"Jadi gue harap lo jauhin mereka, atau lo mau gue—"

"Lepasin tangan kotor lo dari Arla!" ucap seseorang dingin. Semua orang tau siapa pemilik suara itu, Regal.

Mona kaget, kemudian dia melepaskan tangannya dari rambut Starla.

"Re-regal?" ucapnya tergagap. Sial, dia kira Regal tak akan ke kantin. Kalau menghadapi Rigel saja Mona tidak takut karena Rigel tak akan berbuat kasar kepadanya, tapi ini Regal yang tak segan menghabisinya walaupun dia wanita sekalipun.

Regal mendekat kearah Mona. "Lo tau kan akan berurusan sama siapa kalo lo ngusik Arla?!"

Mona diam.

"Ya, lo berurusan sama gue!? BUAT KALIAN SEMUA, KALO GUE SAMPE TAU LO SEMUA BERANI-BERANINYA NGUSIK STARLA, LO AKAN BERURUSAN SAMA GUE!? GUE NGGAK PEDULI ITU COWOK ATAUPUN CEWEK!?" teriak Regal agar semua orang dapat mendengarnya.

Semua menatap Regal ngeri, kemarahan Regal adalah yang paling mereka hindari. Jika Regal berkata seperti itu, dia tak pernah main-main dengan ucapannya. Regal akan membuat orang itu tersiksa dan tertekan sekolah disini, hingga pada akhirnya mereka yang berurusan dengan Regal akan pindah sekolah. Dan sekarang Mona berada di dalam posisi itu.

Regal kemudian menatap kearah Starla yang sedari tadi diam, dia membuka baju seragamnya dan memasangkannya ke tubuh Starla, jadi sekarang Regal hanya memakai kaos polos berwarna hitam.

REGAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang