CHAPTER 25

850 73 6
                                    

Happy Reading🎉

Setelah berganti pakaian, Regal kemudian menjalankan motornya menuju tempat yang dia maksud. Sebenarnya sudah sejak lama dia ingin mengajak Starla kesana, namun baru kesampaian sekarang. Starla hanya diam menurut, dia tak tau Regal mau membawanya kemana. Yang penting dikasih makan, pikirnya.

"Kita ke mall dulu, ya?" ucap Regal.

Kening Starla mengerut bingung. "Mau ngapain?"

"Beli mainan," jawabnya singkat.

Starla hanya mengangguk, tak bertanya lagi.

Setelah sampai di mall Regal pun mengajak Starla untuk membeli berbagai macam mainan. Starla sempat terkejut karena saking banyaknya mainan yang dibeli Regal.

"Banyak banget, Gal? Bukannya lo nggak punya adik?" tanya Starla, heran.

"Gue punya adik, banyak malah," jawabnya santai, masih sambil memasukkan mainan ke keranjang belanjaan.

Starla mengangguk, walau banyak pertanyaan di kepalanya, namun dia tak berani bertanya lebih, nanti dikira kepo.

Setelah selesai membayar di kasir, Mereka kemudian melanjutkan perjalanan mereka. Mainan yang dibeli Regal untungnya bisa Starla bawa, hanya dua kresek berukuran besar.

15 kemudian mereka telah sampai di tempat tujuan. Starla lalu turun dari motornya, sedangkan Regal melepas helm-nya.

"Panti asuhan?" gumam Starla membaca tulisan di halaman rumah tersebut.

Regal mengacak rambutnya yang sedikit berantakan itu. "Bisa nyopot helm kaga lo?"

"Ya kaga bisa lah tolol, nggak liat apa tangan gue bawa ini semua!" ucap Starla nyolot, sambil mengangkat mainan itu.

"Dih, ngegas," cibir Regal.

Starla merengut, kemudian Regal bergerak maju mendekati Starla. Dia sedikit menunduk untuk melepas kaitan helm Starla. Starla sampai menahan nafas ketika jaraknya dengan Regal sangat dekat. Setelah kaitan helm Starla terlepas, Regal kemudian melepas helm Starla dan menaruhnya diatas jok motornya.

"Napas kali, La! Kebiasaan, deh!" ucap Regap terkekeh menyadari Starla yang sejak tadi menahan nafas.

Starla mendengkus.

Tangan Regal kemudian bergerak merapikan rambut Starla yang sedikit berantakan.

"Nah, gini kan cantik!" ucap Regal setelah merapikan rambut Starla.

Starla mati-matian menahan senyumnya, namun sialnya pipinya malah memerah, Regal pun tertawa melihat pipi Starla yang memerah itu.

"A-apaan sih?!" ucap Starla salah tingkah.

Regal semakin meledakkan tawanya. "Lucu banget sih!" ujarnya gemas.

Starla mendengkus.

"Ayo, kesana!" ucap Regal sambil menunjuk kearah anak-anak kecil yang sedang bermain di samping rumah tersebut, lebih seperti taman bermain karena disana ada perosotan, jungkat-jungkit, dan ayunan.

Starla mengangguk, mengiyakan.

Kemudian mereka berjalan mendekat kearah anak-anak kecil itu.

"Hai!" sapa Regal.

Semua menoleh, kemudian mereka tersenyum lebar.

"KAK REGAL!" pekik mereka bersamaan, Regal merentangkan tangannya sambil berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan mereka, kemudian mereka berlari menubruk tubuh Regal, memeluknya.

Regal tertawa, dia membalas pelukan anak-anak kecil itu. Hari ini Starla mengatahui salah satu sifat Regal, yaitu penyayang. Dia terlihat sangat tulus kepada anak-anak kecil itu. Tak perlu tau dari mana, dari senyuman Regal saja sudah membuktikan.

REGAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang