CHAPTER 18

818 85 0
                                    

Happy Reading🎉

Regal sekarang berjalan menuju gudang sekolah, mumpung masih belum bel masuk. Sesampainya di depan pintu gudang, dia seperti mendengar suara aneh, seperti ... desahan. Regal melotot kemudian dia mendobrak pintu gudang hingga menimbulkan suara yang sangat keras.

Gio dan Doni yang disana pun berjingkat kaget mendengar pintu yang di dobrak. Mereka pun menjeda video yang mereka lihat itu, kemudian mereka berdiri.

"GIO!!!" teriak Regal.

Gio menelan ludahnya kasar, kenapa Regal dimatanya terlihat seperti orang kesetanan sekarang?

"KAMPRET YA LO!? GARA-GARA LO, ARLA NGAMBEK SAMA GUE!? DAN LO ... " Regal memandang ponsel Gio yang berada di meja. "MALAH ENAK-ENAKAN NOBAR BOKEP?!"

Gio panik, dia memikirkan salah apa dia sampai membuat Starla ngambek terhadap Regal, namun nihil, dia tak menemukan jawabannya di otak cerdasnya.

"Tenang, Bro, tenang. Jelasin dulu gue salah apa!" ucap Gio berusaha tenang, padahal di dalam hatinya sudah membaca ayat kursi supaya setan di tubuh Regal hilang seketika.

Regal melotot kepada Gio. "LO MASIH TANYA SALAH LO APA?! TADI MALEM KATA LO STUPID ITU ARTINYA CANTIK, TERNYATA BEGO ANJING ARTINYA!?" murkanya.

Gio meringis, sungguh dia tidak tau kalau Stupid itu artinya bego. Salah Regal sendiri sih, percaya kepadanya, kan sesat gini jadinya.

"Kalem, Bro, kalem. Damai-damai ... Gue lagi nggak pengen baku hantam sekarang!" ujar Gio mencoba menenangkan setan yang menguasai tubuh Regal.

"Halah, bilang aja lo takut!" ejek Doni pelan disamping Gio, hal itu membuat Gio melotot garang kepada Doni.

"SIALAN BANGET LO!? LO JUGA DON, NGAPAIN KALIAN NONTON BOKEP HAH?!" ucap Regal.

Gio dan Doni cengengesan. "Dapet link baru tadi."

Regal mendengkus. "Berdosa banget," ucapnya.

Regal kemudian duduk diantara mereka, dia kemudian menyuruh Gio menutup pintunya kembali, dan Gio menurut saja karena takut kena amuk Regal lagi, lalu Regal memencet tombol play di video yang sempat di jeda Gio tadi. "Kalau mau nambah dosa, tuh, ajak-ajak dong! Gimana sih?!"

Gio dan Doni hanya mendengkus seraya mengucap kata sabar berkali-kali di hati mereka masing-masing, supaya kuat menghadapi sahabat modelan Regal ini. Mereka kira Regal akan marah-marah karena mereka menonton bokep, eh malah dia ngikut juga. Emang pada dasarnya setan semua.

Kemudian mereka bertiga pun menonton dengan khidmat, sampai tak sadar jika sudah bel masuk. Lagian sudah kepalang tanggung, bolos aja lah, pikir mereka.

🍂🍂🍂

Bel istirahat telah berbunyi, Regal segera keluar dari kelasnya kemudian dia berjalan menuju ke kelas 12 IPA 2. Dia berencana akan membujuk Starla agar tidak ngambek kepadanya lagi. Seharusnya Starla juga maklum dong, kan Regal nggak tau bahasa inggris jadi ya gitu. Didikan setan alias Gio emang sesat semua.

Sesampainya di kelas 12 IPA 2, yang di lihat Regal malah membuat hatinya sakit. Disana, di bangku Starla ada Rigel di sampingnya. Mereka terlihat sedang bercanda, kemudian Starla tertawa. Regal tersenyum miris, Regal tak pernah sekalipun melihat Starla tertawa sebahagia itu ketika bersama dirinya. Namun Regal menguatkan hatinya, dia akan berjuang untuk mendapatkan hati Starla, bagaimanapun caranya. Regal tak akan pernah menyerah sampai keinginannya belum terwujud.

Regal dengan wajah dinginnya, menghampiri bangku Starla. "Arla."

Starla dan Rigel kemudian menoleh kepada Regal. "Ada apa lo kesini, Gal?" tanya Rigel baik-baik.

Regal menatap Rigel sinis. "Terserah gue, dong. Bukan urusan lo sama sekali!" jawabnya ketus.

Regal kemudian menatap Starla yang juga sedang melihat dirinya dengan tatapan kesal. "Mending lo pergi deh, Gal! Gue masih marah, ya, sama lo!"

Bukannya tersinggung, Regal malah terkekeh mendengar ucapan Starla. Menurutnya itu sangat lucu. Dia kemudian mengacak rambut Starla.

"Yaudah, lo minta apa? Biar lo nggak marah lagi sama gue," ucap Regal.

Starla menatap Regal sinis. "Wani piro?" ujarnya dengan logat jawanya.

Regal sampai bingung sendiri dengan Starla, tiga bahasa sekaligus Starla bisa mengucapkannya.

"Maksudnya?" ucap Regal tak mengerti arti ucapan Starla.

Starla berdecak. "Berani berapa lo?"

Regal tertawa. "Lo mau apa? Gue turutin, deh."

Starla mendengkus. "Gue pengen lo pergi, Gal!"

Regal menghentikan tawanya, wajahnya menjadi dingin sekarang, kemudian dia melirik tajam Rigel yang sejak tadi diam saja. "Nggak, lo harus ikut gue!"

Regal kemudian menarik tangan Starla untuk keluar kelas, Starla meronta-ronta namun tenaganya tak sebanding dengan Regal. Dia hanya mendengkus, dan pasrah akan diajak Regal kemana. Ini yang membuat Starla tak menyukai Regal, sifatnya yang keras kepala dan egois.

"Lo mau ngajak gue kemana, sih?!" kesal Starla.

Regal tetap berjalan santai sambil menarik tangan Starla. "Kemana aja yang penting sama lo!"

"Ish, nyebelin!"

"Ga peduli."

Regal kemudian membawa Starla menuju kantin, setelah mendudukan Starla di bangku yang kosong Regal pun memesan makanan. Sedangkan Starla duduk dibangku kantin sambil cemberut kesal. Dasar pemaksa!

Starla mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin, dan pandangannya terhenti kepada salah satu siswi yang sedang menatapnya tajam, Starla menyernyit bingung, perasaan dia tak kenal siapa siswi itu.

Tak lama kemudian Regal datang dengan membawa dua mangkok bakso dan dua gelas es jeruk.

"Makan!" ucap Regal sambil menyerahkan satu mangkok bakso itu kepada Starla.

Walaupun sedang kesal, Starla tetap menerimanya karena pada dasarnya ia sangat lapar. Regal diam-diam tersenyum, dia sangat menikmati wajah kesal Starla yang sangat lucu itu.

"Masih marah?" tanya Regal ketika mereka sudah selesai memakan makanannya.

"Masih," jawab Starla ketus.

"Gue harus apa biar lo nggak marah lagi?"

"Kalo lo beliin gue coklat, gue nggak marah lagi!" ucap Starla, karena entah mengapa menjadi pengen coklat.

Regal terkekeh, kemudian dia beranjak untuk membelikan coklat Starla. Setelah selesai membeli, dia memberikan dua coklat kepada Starla.

"Gue minta maaf, harusnya lo maklumlah, La. Orang gue juga nggak tau bahasa inggris!" ujar Regal.

Starla mengangguk sekenanya, dia terlalu sibuk membuka salah satu coklatnya dan memakannya.

Regal tersenyum tipis melihat lahapnya Starla memakan coklat itu.

"Pelan-pelan kali makannya, La. Gue nggak bakal minta kok, itu buat lo semua," ucap Regal sembil membersihkan sudut bibir Starla yang terkena coklat.

Starla terpaku ditempatnya, usapan Regal membuat jantungnya berpacu dengan cepat. Starla parno sendiri, apa dia punya penyakit jantung? Aish, entahlah. Starla kemudian mengabaikan jantungnya yang berdisko, dia melanjutkan memakan coklat itu.

🍂🍂🍂

SEE YOU NEXT PART👋
JANGAN LUPA VOMENT😄

~Salam dari istri sah Bright Vachirawit😁

REGAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang