Happy Reading🎉
Misi Starla sekarang adalah meluluhkan hati Regal kembali. Dia ingin Regal kembali kepadanya. Dia terus mendekati Regal walaupun berakhir dengan penolakan.
Hari pertama.
"Gal, lo mau makan?"
"Gak."
"Oh, oke."
🍂🍂🍂
Hari kedua.
"Gal, lo mau gue bawain makanan?"
"Gak."
"Ayolah, Gal!"
"Gak."
"Oh, oke."
🍂🍂🍂
Hari ketiga.
"Gal, gue masakin makanan buat, lo!"
"Gak mau."
"Nggak ngehargain perjuangan gue banget, lo!"
"Ngaca!"
"Oh, oke."
🍂🍂🍂
Hari keempat.
"Gal---"
"Gak."
"Gue belom selesai ngomong!?"
"Ga peduli."
"Oh, oke."
🍂🍂🍂
Hari kelima.
"Gal, ini udah lima hari lho, gue deketin lo. Tapi, lo nolak terus!?" kesal Starla.
Regal melirik Starla sekilas. "Siapa yang nyuruh lo deketin gue?"
"Eh," Starla menggaruk tengkuknya sembari tersenyum kikuk. Benar juga ucapan Regal, pikirnya. "Gue bawain makanan buat, lo!"
Starla menyodorkan bekal yang dibawanya khusus untuk Regal sembari tersenyum lebar. Namun, bukannya mengambil, Regal malah melengos.
"Jangan bersikap seolah-olah lo bisa gue gapai, La. Gue udah capek berharap," ujar Regal frustasi.
Senyum Starla luntur, dia menatap menunduk sambil mencebikkan bibirnya. "Kita emang udah putus hubungan, Gal. Tapi bukan berarti kita musuhan, gue mau kita jadi sahabat."
Regal terkekeh kecil. "Nggak ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan tanpa melibatkan perasaan. Gue nggak mau ngulangi kesalahan gue lagi, yaitu dengan cinta sama lo!?" tekannya.
"Jatuh cinta sama lo adalah sakit hati yang paling gue sengaja," lanjutnya.
Starla menghela nafas. "Nggak ada kesempatan buat gue, ya?" lirihnya.
Regal membuang pandangannya kearah lain. "Gue udah bilang, kejar kebahagiaan lo. Anggep aja kita nggak pernah saling kenal."
Starla menatap Regal dengan mata yang berkaca-kaca. "Gu-gue ... baru sadar kalo selama ini gue udah cinta sama lo, Gal."
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL [END]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] "Dia laki-laki yang dulu mencintai ku dengan sangat tulusnya. Namun, aku sia-siakan keberadaannya karena ketidakpuasan ku dan segala ambisi ku tentang laki-laki lain yang lebih darinya. Padahal kenyataannya dialah yang terhebat." -Sta...