CHAPTER 48

802 57 1
                                    

Happy Reading🎉

"Sayang." Starla menoleh ketika mendengar suara yang sangat familier ditelinganya. Dibelakangnya sudah ada Regal yang sedang mengatur nafasnya yang tersengal-sengal, mungkin habis lari.

Starla menaikkan satu alisnya, "apa?"

Regal mendongak menatap Starla, kemudian dia memegang tangan Starla. "Aku mau jelasin, kalo tadi---"

"Iya, aku tahu. Nggak usah kamu jelasin, kamu pasti punya alasan kenapa kamu gendong Ghea tadi." Starla tersenyum lembut, dia mengambil tisu di sakunya kemudian ia mengusap keringat yang mengalir di dahi Regal.

Regal bernafas lega, untung saja kekasihnya itu pengertian. "Aku cuma nggak mau kamu salah paham aja. Tadi aku nggak sengaja nabrak Ghea, terus kakinya keseleo."

Starla mengangguk, "nggak papa. Aku percaya sama kamu."

"Kamu mau kemana?" tanya Regal.

"Mau ke kantin," jawab Starla.

"Yaudah, yuk bareng! Aku juga mau ke kantin." Regal kemudian menggandeng tangan Starla menuju kantin.

Sesampainya di kantin, Regal kemudian mendekati kedua sahabatnya yang sedang asyik makan berdua. Sedangkan, Starla termangu dengan keberadaan Gio dan Doni. Dia masih belum siap bertemu dengan Doni sehabis kejadian waktu itu.

"Woy," ujar Regal.

Gio dan Doni mendongak, kemudian mereka tersedak ketika melihat kehadiran Starla. Regal mengerutkan keningnya, bingung. Kenapa dengan kedua sahabatnya itu?

"Kalian kenapa, sih? Gue Regal, bukan setan, sampai-sampai kalian keselek liat kedatangan gue," kesal Regal.

Doni mengusap bibirnya kasar sehabis minum, "pacar lo yang kelakuannya kaya setan!" gumam Doni yang tentu saja hanya Gio yang dapat mendengarnya.

Gio mendelik kearah Doni, "Diem lo, Don!"

Doni mendengkus, kemudian dia melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda karena kedatangan Regal tadi.

"Duduk, Bro! Duduk," ucap Gio mempersilahkan Regal dan Starla duduk.

Regal kemudian duduk dihadapan Doni, dia menoleh kearah Starla yang tak kunjung duduk itu.

"Hey, duduk sini, Yang!" Regal menepuk tempat duduk disampingnya.

Starla tersadar, kemudian dia duduk disamping Regal.

"Kamu mau makan apa, hmm?" tanya Regal.

"Nasi goreng aja, sama jus jeruk," jawab Starla.

Regal mengangguk, kemudian dia berdiri berniat untuk memesan makanan. Namun, Starla mencekal pergelangan tangannya.

Regal menatap Starla, "kenapa, Sayang?"

"Kamu mau kemana?" tanya Starla.

"Mau mesenin kamu makan, lha!" jawab Regal.

"Aku ikut," ujar Starla. Dia tidak ingin bersama dengan Doni jika tidak ada Regal. Dia takut Doni akan mencacinya lagi.

Regal melepaskan cekalan tangan Starla. "Kamu duduk aja, oke? Biar aku yang pesenin."

"Tapi---"

Belum selesai Starla berbicara, Regal sudah berjalan menuju stand makanan. Starla meneguk ludahnya susah payah ketika tak sengaja melihat tatapan tajam Doni.

"Masih belom ngaku juga ternyata? Selain pembohong, lo juga nggak tahu malu. Berani-beraninya lo muncul dihadapan gue," sinis Doni.

Starla menunduk, dia meremas ujung baju olahraganya. Dia sangat tertohok dengan ucapan Doni barusan. Inilah yang ia takutkan sedari tadi.

REGAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang