CHAPTER 31

788 72 1
                                    

Happy Reading🎉

BRAK!

Semua orang yang berada di warjok terlonjak kaget ketika tiba-tiba Regal berdiri sambil menggebrak meja. Semua menoleh kearah Regal, kemudian mereka meledakkan tawanya ketika melihat Gio yang terjungkal di bawah.

"Bajingan! Kalo mau berdiri ngomong dulu kek, Gal. Gue jadi jatoh, kan," ujar Gio, kesal. Pasalnya tadi dia sedang asyik-asyiknya berbalas pesan dengan para pacarnya, tiba-tiba Regal berdiri membuat Gio yang duduk di pinggir kursi terjungkal.

Gio berdiri kemudian dia menepuk celananya yang kotor, sedangkan Galang berjalan mendekati Regal yang terlihat menahan emosi sambil meremas ponselnya.

Galang menepuk bahu Regal. "Kenapa, Bang?"

"Starla diculik," jawab Regal.

"HAH? BU BOS DICULIK?" pekik Viga.

Tristan yang disamping Viga dengan cepat menabok bibir Viga. "Diem lo, babi!"

Viga merengut, dia mengelus bibirnya yang sakit karena terkena tangan Tristan yang nggak ada akhlaknya itu.

"Kok bisa?" tanya Doni.

"Aulia DM gue, katanya Starla diculik," jelas Regal.

"Siapa kira-kira yang culik Starla?" tanya Gio.

Regal menggelengkan kepalanya. "Semua mencar! Kita cari Starla, sekaran."

Semuanya mengangguk, kemudian mereka mengenakan jaket mereka masing-masing.

"Gue sama Doni ikut lo, Gal," ucap Gio.

"Terserah," Regal mengambil kunci motornya kemudian dia keluar dari warjok diikuti oleh anak buahnya yang kebetulan masih di warjok, kira-kira berjumlah 15 orang. Mereka kemudian berpencar untuk mencari keberadaan Starla.

Disisi lain, Starla duduk di dalam mobil dengan empat orang laki-laki yang tak dikenalnya tapi sepertinya dia pernah melihat wajah-wajah itu.

Starla duduk diantara Theo dan Hugo, sedangkan Ezra yang menyetir mobil dan Raka yang duduk disamping Ezra.

Starla menutup hidungnya, sesekali dia mengibaskan tangannya diudara. "Pengap banget, anying!"

Theo melirik Starla, sinis. "Diem lo, nggak usah banyak bacot!"

Starla melotot kearah Theo. "GIMANA GUE BISA DIEM, KALO KALIAN BAU KETEK? GUE DARITADI DIEM YA, GUE BERUSAHA NAHAN! TAPI GUE UDAH NGGAK TAHAN SAMA BAU KETEK KALIAN!!!" pekiknya sembari menunjuk wajah Hugo dan Theo.

Ezra dan Raka mati-matian menahan tawanya, sedangkan Theo dan Hugo segera mencium ketek mereka masing-masing untuk membuktikan omongan Starla tadi.

"Mana ada, ketek gue wangi gini," ucap Hugo, membela diri.

Starla memukul lengan Hugo. "Menurut lo wangi, tapi menurut gue bau banget, kampret!"

"Jan ngadi-ngadi, lo. Ketek gue juga wangi," ujar Theo.

Starla memutar bola matanya malas, kemudian dia melihat spion tengah yang menampilkan wajah tampan Ezra.

Dia menyeringai setelah menemukan ide di otak pintarnya. "Gue pindah kedepan aja, deh!"

Raka menggeleng cepat, dia sudah sangat nyaman duduk di depan. "Nggak bisa, lo pokoknya harus duduk disitu!"

Starla mendelik. "Kalo gue nggak boleh duduk di depan, gue turun, nih!" ancamnya.

"Turun aja kalo bisa," ujar Raka sembari tersenyum remeh.

Starla merengut, kenapa Raka tidak bisa diancam sih? Kalo dipikir-pikir dia juga tidak bisa turun jika ada dua babon disamping kanan dan kirinya.

"Gue nangis, nih!" Ancam Starla, lagi.

Hugo melengos. "Nangis ya tinggal nangis aja!l."

Starla mendengkus. Oke, dia akan menunjukkan bakat aktingnya yang tersembunyi itu.

Starla memasang wajah super menyedihkan, dia kemudian menundukan wajahnya sembari meneteskan air mata buayanya.

"Kalian jahat! Gue anak yatim tau. Gue doain kalian biar kena karma, katanya doa anak yatim itu bisa terkabul. Liat aja, kalian nanti bakalan ditabrak tukang bakso kalo nggak ngebolehin gue duduk didepan!" ucap Starla dengan sesenggukan.

Theo memutar bola matanya malas. "Enak dong ditabrak tukang bakso, nanti gue bisa tuh ambil pentolnya  Lumayan, jatoh sambil makan pentol kenyang gue nanti."

Starla mencebikkan bibirnya, dia masih berakting dengan air mata buayanya. Dia mendongak kemudian menatap keempat laki-laki itu.

"HUWAAA ... AYAH! TOLONG NANTI MALEM GENTAYANGIN MEREKA, AYAH. KALO BISA CEKEK AJA BIAR MENINGGAL SEKALIAN. MEREKA JAHAT SAMA STARLA, AYAH," jerit Starla.

Ezra menginjak rem mobilnya ketika mendengar jeritan Starla yang memekakkan telinga itu. Kemudian mereka menoleh kearah Starla dengan wajah panik mereka masing-masing.

"Udah turutin aja kemauan dia, Rak! Anjir, gue kagak mau digentayangin bapaknya," ucap Hugo, panik. Karena pada dasarnya Hugo itu penakut, apalagi kalau sama setan.

"Iya, Rak. Turutin aja udah. Gue kagak mau mati ya, njing," sahut Theo, tak kalah panik.

"Ta-tapi ..."

"Udah turutin aja, Rak!" sela Ezra.

Raka menghela nafas, kemudian dia mengangguk. "Yaudah, lo boleh duduk didepan."

Starla mengusap air matanya kasar sembari tersenyum sumringah. "Nah, gitu dong. Kenapa nggak daritadi aja, sih?"

"Bacot," jawab Raka.

Dengan berat hati Raka keluar dari mobil, kemudian dia duduk di tempat Starla tadi. Sedangkan Starla lewat tengah, dan duduk didepan.

"Nah, gini kan enak. Nggak bau ketek, disamping orang ganteng lagi," ucap Starla dengan cengiran lebarnya.

Theo dan Hugo melotot. "Sialan," umpat mereka serempak.

Ezra kemudian mulai mengendarai mobilnya lagi ke basecamp, tempat dimana Starla akan mereka sekap nanti.

🍂🍂🍂

"Gimana? Udah ketemu belom?" tanya Regal kepada Galang melalui telepon.

"Kita udah keliling Jakarta, Bang. Tapi, nggak ketemu-ketemu," jawab Galang diseberang sana.

"Yaudah, kalo udah ketemu segera hubungin gue."

"Oke, Bang."

Regal kemudian memutuskan panggilan teleponnya, dan memasukkan ponselnya kedalam saku jaketnya.

"Kita cari kemana lagi, nih?" tanya Gio.

Regal mengacak rambutnya, frustasi. Dia menyesal karena tadi pagi mengijinkan Starla pergi tanpa dirinya.

Bunyi notifikasi ponselnya membuat Regal dengan cepat membuka ponselnya. Dia menggeram setelah membaca pesan yang dikirim kepadanya itu.

Unknown
| Basecamp Eagle, kalo mau cewek lo selamat!

Regal memasukkan ponselnya setelah memberitahu Galang untuk memberhentikan pencarian Starla karena Regal sudah tahu dimana Starla sekarang.

"Basecamp Eagle, Starla disana," ucap Regal.

For your information, Eagle merupakan geng yang diketuai oleh Ezra dan juga merupakan musuh The Brandals ——geng yang diketuai Regal, dulu.

Kemudian mereka segera menuju ke tempat yang Regal maksud tadi.

🍂🍂🍂

SEE YOU NEXT PART👋
JANGAN LUPA VOMENT YA😊

~Salam dari istri sah Bright Vachirawit😁

REGAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang