CHAPTER 11

962 95 3
                                    

Happy Reading🎉

Starla kini sedang berada di ruang guru, karena tadi kata teman sekelasnya dia dipanggil oleh Bu Lisa.

"Ada apa ya, bu? Kok, ibu manggil saya?" tanya Starla.

"Gini Starla, berhubung Regal dan sahabat-sahabatnya itu nilai nya nggak ada perkembangan sama sekali, paling bagus itu cuman 30. Saya mau kamu mengajar mereka. Dengan harapan kalau di ajar sama kamu mereka bisa mengerti dalam mapel bahasa inggris, kalo di ajar sama saya itu banyak yang nggak mereka perhatiin," jelas Bu Lisa panjang lebar.

Starla melotot kaget. "S-Saya ngajar Regal sama sahabat-sahabatnya, Bu?"

"Iya," jawab Bu Lisa.

"Emang nggak ada yang lain selain saya gitu, Bu?" tanya Starla.

"Ada sebenarnya, tapi mereka malah milih kamu," ucap bu Lisa. "Saya harap kamu bersedia Starla. Saya tidak mau kalau mereka lulus dengan nilai yang tidak memuaskan."

Starla bingung, apakah dia bisa?

"Tapi saya kan murid baru bu." Starla terus mencari alasan agar tidak mengajar Regal dkk.

Bu Lisa mengangguk. "Saya tau, tapi dilihat dari pertemuan sebelumnya, nilai kamu sempurna Starla. Kamu juga aktif dalam menjawab pertanyaan saya dikelas. Maka dari itu, saya memilih kamu, saya yakin kamu bisa. Apakah kamu bersedia?"

Starla menghela nafas, kemudian dia mengangguk. Tak enak juga menolak permintaan gurunya. "Baiklah, saya bersedia, Bu."

🍂🍂🍂

Panggilan untuk Regal Alvaro Pradipta, Gio Giancarlo, dan Doni Gustian dari kelas 12 IPS 5. Dimohon untuk menuju ke ruang guru menemui Bu Lisa sekarang!

Regal dkk yang mendengar nama mereka dipanggil dalam speaker sekolah pun beranjak menuju ke ruang guru.

"Taruhan, kira-kira Starla mau nggak ngajar kita?" ucap Gio.

Regal mengangguk. "Pasti mau dia."

Gio mengangguk. "Oke, gue pegang yang nggak mau."

Gio melirik kemudian menjawil lengan Doni. "Lo gimana, Bro?"

Doni mengendikan bahunya. "Gue netral."

"Oke, yang kalah nanti harus joget didepan kelas! Deal?" ucap Gio sambil menjulurkan tangannya kearah Regal.

Regal membalas juluran tangan Gio, "Deal."

Gio tersenyum, dia sangat yakin bahwa Starla akan menolak untuk mengajar mereka. Sepanjang perjalanan menuju ke ruang guru dia tersenyum menghiraukan tatapan aneh semua orang. Dia sangat tak sabar melihat Regal yang biasanya bersifat cool joget di depan kelas.

Regal menonyor kepala Gio. "Jangan senyum terus napa, Gi. Gue takut lo gila, anjing!?"

Gio berdecak, kemudian dia tersenyum lagi. "Nggak sabar banget gue, lihat lo joget di depan kelas, Bro!"

"Jangan terlalu percaya diri dulu. Siapa tau Starla mau ngajar kita," ucap Regal. Dia yakin pasti Starla mau mengajar mereka.

Sesampainya di ruang guru, mereka duduk didepan meja Bu Lisa.

"Gimana, Bu? Apa Starla mau mengajar kita?" tanya Gio antusias, dengan senyuman yang masih terpancar di wajahnya. Dia sungguh tak sabar mendengar jawaban Bu Lisa.

"Starla ... " Bu Lisa berbicara dengan slow motion, mereka bertiga memajukan tubuh mereka mendekati Bu Lisa.

"Nungguin, ya?" ucap Bu Lisa dengan wajah yang sangat menjengkelkan. Regal dkk berdecak kemudian mengundurkan tubuh mereka lagi, disandarkan ke kursi.

REGAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang