Happy Reading 🎉
"Shh, gue dimana?"
Starla yang baru saja siuman itu bangkit dari posisi tidurnya sambil memegangi kepalanya yang masih sedikit pusing.
Regal yang sedang berbaring di brankar samping Starla pun bangun dan berjalan menuju brankar Starla. "Lo sekarang ada di UKS," jawabnya.
Starla mengerjapkan matanya, dia memandang laki-laki didepannya dengan tatapan bingung. "Ini Regal apa Rigel, sih?"
"Regal," jawab Regal.
Starla mengangguk. "Oh, Rigel kemana?"
Regal mendengkus kesal, kenapa Starla mencari Rigel, sih? Padahal jelas-jelas sudah ada dia disini.
"Dia dikelas, udah masuk daritadi," jawab Regal ketus.
"Berarti gue bolos, dong?"
"Nggak, lo udah gue izinin tadi."
"Oh, makasih, ya."
"Hmm."
Suasana menjadi canggung, tak ada yang mengawali untuk berbicara. Starla sangatlah tak tahan dalam situasi seperti ini. Kemudian, dia pun mulai mengangkat bicara.
"Gue masuk ke kelas aja, deh," ucap Starla.
Regal menggeleng. "Nggak, lo baru sadar. Tunggu disini sampai pulang aja, nanggung!"
"Gue udah mendingan, kok, gue ke kelas aja, ya?" ujar Starla keras kepala.
Regal mendorong kepala Starla menggunakan jari telunjuknya. "Kalo nggak boleh, ya nggak boleh. Gue nggak terima penolakan apapun dari lo."
Starla mencebikkan bibirnya. "Gue bosen!"
"Tidur aja kalo bosen, nanti kalo udah bel pulang gue bangunin." Regal mengendikan dagunya, memberi perintah agar Starla merebahkan tubuhnya lagi.
Starla menggeleng, menolak ucapan Regal. "Nggak mau!"
"Terserah lo!"
Regal kemudian memilih untuk berbaring di brankar yang dia tiduri tadi, dia menutup matanya dengan lengan kanannya.
Beberapa menit kemudian, Starla mengira bahwa Regal sudah tertidur. Lalu, dia berjalan mengendap-endap untuk keluar. Dia jalan dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulakn suara apapun yang membuat Rrgal bangun. Namun, baru dua langkah dia berjalan, suara Regal membuatnya menghentikan langkah.
"Satu langkah lagi lo jalan keluar, gue nggak segan-segan buat cium lo," ancam Regal tanpa membuka matanya.
Starla berdecak. "Kok dia tau, sih? Kan merem!" gumamnya tapi masih bisa didengar oleh Regal.
Regal tersenyum tipis. "Lo balik ke brankar lo sekarang, atau mau gue cium?" godanya terhadap Starla.
Starla membulatkan matanya. "Dih, ogah gue dicium sama lo!?"
"Makanya nurut sama omongan gue!"
Starla mencebikkan bibirnya, kemudian dia berjalan kembali menuju brankar dengan kaki yang dihentak-hentakan. "Ngeselin!"
Starla berbaring di brankar, kemudian dia menutup matanya mencoba untuk tidur, hingga akhirnya ia benar-benar terlelap. Regal bangkit dari tidurnya dan duduk di kursi samping brankar Starla, dia mengamati wajah damai Starla ketika tertidur. "Cantik," gumamnya sambil tersenyum tipis.
30 menit kemudian, bel pulang sekolah pun berbunyi, Regal mengguncang lengan Starla. "Woy, bangun! Lo mau pulang nggak?"
Starla mengerjapkan matanya. "Udah bel?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL [END]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] "Dia laki-laki yang dulu mencintai ku dengan sangat tulusnya. Namun, aku sia-siakan keberadaannya karena ketidakpuasan ku dan segala ambisi ku tentang laki-laki lain yang lebih darinya. Padahal kenyataannya dialah yang terhebat." -Sta...